Brineura, Obat Termahal di Dunia Atasi Kelainan Bawaan Fatal

FDA Setujui obat baru yang harganya hampir mencapai 10 miliar rupiah untuk obati penyakit bawaan langka.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 08 Mei 2017, 13:30 WIB
Diterbitkan 08 Mei 2017, 13:30 WIB
obat baru
FDA Setujui obat baru yang harganya hampir mencapai 10 miliar rupiah untuk obati penyakit bawaan langka.

Liputan6.com, Jakarta Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat pada Kamis, 27 April 2017 memberi persetujuan untuk obat Brineura, yang diproduksi BioMarin Pharmaceutical Inc. Brineura dikategorikan salah satu obat termahal di dunia, harganya mencapai lebih dari $700 ribu per tahun atau setara Rp9,3 miliar.

Meskipun obat ini tampak tidak masuk akal bagi banyak orang. Brineura adalah obat pertama yang diproduksi untuk mengobati penyakit Batten yang langka.

Batten merupakan penyakit kelainan bawaan fatal dari sistem saraf yang biasanya dimulai pada masa kanak-kanak.

Obat ini akan digunakan pada pasien yang menderita lipofuscinosis neuronal tipe 2 CLN2--penyakit jenis Batten--berupa kekurangan protease asam (enzim yang mengurai protein).

BioMarin memperkirakan, antara 1.200 sampai 1.600 anak di seluruh dunia terkena penyakit ini, khususnya anak-anak yang tinggal di luar Amerika Serikat (85 persen).

Gejala yang terjadi akibat penyakit ini mulai dari kejang-kejang sampai kehilangan penglihatan. Pada tahap yang lebih parah, anak hanya akan terbaring di tempat tidur.

Obat tersebut untuk anak-anak yang berusia minimal 3 tahun, sesuai ditulis Digital Journal, Senin (86/5/2017).

Diprotes publik karena harga obatnya yang tidak masuk akal ini, BioMarin mengatakan, pasien tidak akan membayar harga penuh karena diskon dan program bantuan pasien. BioMarin, seperti perusahaan obat lain berfokus pada penyakit dan kelainan langka.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya