Liputan6.com, Jakarta Baik pria atau wanita, biasanya suka bermain aman soal pemilihan warna kaus kaki. Namun, ada saja beberapa orang yang menyukai warna kaus kaki yang tidak sesuai dengan pakaiannya.
Karena pola atau warna eksentrik tersebut, seseorang yang menggunakan kaus kaki itu kerap disebut non-konformis alias menyimpang. Namun, tunggu dulu, orang-orang seperti ini ternyata memiliki kepribadian menarik.
Baca Juga
Seperti dikutip Business Insider, Kamis (29/6/2017), para ilmuwan dari Harvard Business School melakukan studi bersama pada 2013 untuk mengetahui bagaimana perilaku non-konformis ini memengaruhi pendapat orang lain.
Advertisement
Penelitian berjudul The Red Sneaker Effect itu menyimpulkan, dalam keadaan tertentu, orang cenderung berpikir bahwa orang yang non-konformis itu lebih kompeten dan sukses. Dan psikolog pun menyetujuinya.
Pada 2012, psikolog Joshua I. Davis dari Northwestern University menyelidiki bagaimana pakaian memengaruhi perilaku seseorang. Dalam studinya, peserta yang tampil mengenakan jas lab merasa lebih pintar.
Kembali ke kaus kaki warna-warni, menurut pengelola butik kaus kaki di New York, Vincent Nasserbakht, penampilan menyimpang mungkin akan aneh pada awalnya. Namun nyatanya, penjualan kaus kaki aneh justru menjadi incaran bagi beberapa orang untuk acara formal.
"Terlepas dari fakta bahwa kaus kaki warna-warni saat ini sedang booming, ada begitu banyak pola dan warna berbeda yang bisa mengungkapkan kepribadian, hobi, dan preferensi pemakainya. Tapi mereka semua berkata: 'Saya cukup berani untuk menunjukkan sisi lain saya'," pungkas peneliti.