Anak-Anak Pengungsi Gunung Agung Mulai Sekolah

Ratusan anak-anak pengungsi Gunung Agung yang mengungsi di GOR Sweca Pura, Kabupaten Klungkung, Bali, mulai melakukan pendaftaran sekolah.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Sep 2017, 11:38 WIB
Diterbitkan 25 Sep 2017, 11:38 WIB
Pengungsi Gunung Agung
Anak-anak pengungsi dari wilayah zona merah Gunung Agung yang berada di posko pengungsian GOR Suwecapura, Klungkung, Bali. (Liputan6.com/Dewi Divianta)

Liputan6.com, Jakarta Ratusan anak-anak pengungsi Gunung Agung yang mengungsi di GOR Sweca Pura, Kabupaten Klungkung, Bali, mulai mendaftar ke sekolah yang dekat dari lokasi pengungsian.

Kepala Sekolah Dasar Negeri 1 Gelgel, Kabupaten Klungkung, A.A Istri Ratu Kartini, di Klungkung, Senin, mengatakan jumlah anak-anak yang sudah mendaftar ke SD 1 Gelgel kurang lebih mencapai 65 orang. "Kami juga masih membuka peluang anak-anak pengungsi Gunung Agung lainnya bersekolah di sini," katanya.

Pihaknya memprediksi akan ada tambahan siswa yang hendak masuk ke SD 1 Gelgel. Karena berdasarkan informasi dari petugas Posko Pengungsi GOR Sweca Pura, ada tambahan pengungsi dewasa dan anak-anak yang datang ke pengungsian.

Ia menegaskan, anak-anak pengungsi yang mendaftar sekolah saat ini sudah langsung mendapat materi pelajaran sesuai dengan kurikulum yang ada di masing-masing kelas.

"Untuk kapasitas tempat duduk dan meja belajar di sekolah ini mencukupi dan masih dapat menampung siswa lainnya yang ingin bersekolah. Memang untuk sementara ini, siswa masih ada yang belajar di satu meja bertiga orang. Namun, besok meja belajar akan ditambah lagi," ujarnya.

 

Sudah mengikuti pelajaran

Sementara itu, Kepala Sekolah Dasar Negeri 2 Gelgel, I Wayan Suryadi, mengatakan dengan ketulusan hati pihaknya menampung anak-anak pengungsi yang ingin bersekolah di SD setempat dengan kapasitas ruang kelas yang memenuhi standar.

"Saat ini jumlah anak-anak pengungsi Gunung Agung totalnya berjumlah 92 siswa dan hari ini mereka sudah mengikuti pelajaran di sekolah ini," katanya.

Dari total 92 orang siswa, ujar Suryadi, terbagi atas siswa kelas satu sebanyak 13 orang, kelas dua (16 orang), kelas tiga (17 orang), kelas empat (19 orang), kelas lima (18 orang) dan kelas enam (16 orang).

"Kami akan tetap menerima dan masih menunggu pendaftaran anak-anak pengungsi Gunung Agung yang ingin bersekolah di SDN 2G Gelgel, sehingga anak-anak ini dapat mengenyam pendidikan dengan layak," ujarnya.

Apabila jumlah anak-anak pengungsi terus bertambah, pihaknya sudah melakukan antisipasi menambah bangku belajar untuk siswa ini, meskipun duduk berhimpitan tiga orang.

Untuk kelengkapan alat tulis, kata dia, pemerintah daerah setempat melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Klungkung sudah siap membantu sarana dan prasarana buku-buku untuk anak-anak ini. (I Made Surya dan Ni Luh Rhismawati/AntaraNews)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya