Kenapa Luka Sobekan Kertas Terasa Sangat Menyakitkan?

Luka akibat sobekan kertas terasa sangat perih dan menyakitkan, meski kecil dan tak banyak mengeluarkan darah.

oleh Nilam Suri diperbarui 05 Okt 2017, 08:00 WIB
Diterbitkan 05 Okt 2017, 08:00 WIB
Luka Gores
Ilustrasi Luka Gores (iStockphoto)​

Liputan6.com, Jakarta Pernahkan jari Anda tergores hingga berdarah hanya akibat secarik kertas? Biasanya, luka sobekan kertas ini terasa sangat perih dan menyakitkan. Rasa sakitnya kadang melebihi luka pada siku atau lutut akibat terjatuh. Bagaimana bisa?

Pertama-tama, reseptor rasa sakit di ujung jari lebih banyak dibanding kebanyakan bagian lain pada tubuh. Jadi, ketika ada luka di ujung jari, yang ujung sarafnya lebih banyak, akan terasa lebih sakit dibanding bagian tubuh lain.

"Ujung jari kita gunakan untuk mengeksplorasi dunia, yang kita gunakan untuk melakukan pekerjaan yang membutuhkan kejelian," ujar Dr. Hayley Goldbach kepada BBC, melansir Buzzfeed, Rabu (4/10/2017), "Jadi wajar saja kalau ada lebih banyak ujung saraf di sana. Hal ini berguna sebagai mekanisme pertahanan."

Lalu, pinggiran kertas sebenarnya bergerigi seperti gergaji. Jadi gerigi-gerigi kecil ini akan lebih merobek dan mengait kulit dibanding benda dengan permukaan yang mulus, seperti misalnya pisau.

Dan terakhir, luka sobekan kertas biasanya terlalu dangkal, sehingga tidak akan mengeluarkan terlalu banyak darah. Sayangnya hal ini juga membuat tubuh tidak segera membekukan darah dan menyembuhkan luka.

Saksikan juga video menarik di bawah ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya