Liputan6.com, Jakarta Buah mengadung gula alami, termasuk semangka yang banyak mengandung gula alami. Tapi, amankah semangka dikonsumsi orang dengan diabetes (diabetesi).
Semangka biasanya aman untuk seseorang dengan diabetes. Namun, seberapa banyak yang boleh dikonsumsi tergantung beberapa faktor.
Baca Juga
Orang dengan diabetes menyadari konsumsi kebutuhan makanan yang tepat untuk dikonsumsi guna menjaga kadar gula darah yang stabil. Mengonsumsi buah dan sayuran memang dianjurkan, tapi buah mengandung gula alami. Sehingga membingungkan diabetesi bisa makan seberapa banyak.
Advertisement
Sepotong semangka potong dadu berisi sekitar 12 gram (g) karbohidrat. American Diabetes Association merekomendasikan sampai 60 gram karbohidrat per makanan utama dan sampai 20 gram untuk makanan ringan.
Tidak ada jawaban "ya" atau "tidak" tentang apakah buah-buahan, seperti semangka, menyehatkan bagi diabetesi.
Semangka adalah buah yang menyegarkan dan berair. Semangka merupakan pilihan makanan sehat yang umum di musim panas.Â
Â
Saksikan juga video berikut ini:Â
Â
Â
Kandungan Semangka
Semangka merupakan sumber vitamin dan mineral yang sangat baik, termasuk vitamin A, vitamin C, kalium, magnesium, vitamin B1 dan B6, serat, zat besi, kalsium, dan lycopene.
Vitamin A membantu menjaga jantung, ginjal, dan paru-paru berfungsi dengan baik. Ini juga mendukung visi dan kesehatan mata. Sebanyak 280 g porsi semangka menyediakan 31 persen vitamin A harian yang direkomendasikan.
Vitamin C adalah antioksidan yang kuat dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh yang sehat. Sistem kekebalan tubuh yang baik dapat mengurangi pilek dan infeksi, dan dapat membantu mencegah beberapa jenis kanker. Satu porsi 280 g semangka mengandung 37 persen vitamin C harian yang direkomendasikan.
Diet yang tinggi serat menjaga sistem pencernaan tetap berfungsi dengan baik dan juga membantu tubuh mengeluarkan racun. Buah ini sering kaya serat bermanfaat.
Semangka mengandung lebih dari 90 persen air, sehingga menjadi pilihan tepat untuk hidrasi. Selain itu, magnesium dan potassium dapat memperbaiki sirkulasi darah dan membantu fungsi ginjal. Satu porsi semangka mengandung sekitar 170 miligram (mg) potassium.
Semangka juga mengandung asam amino non-esensial yang disebut citrulline, yang dapat membantu mencegah tekanan darah tinggi, melansir laman Nation, Selasa (31/10/2017). Diet yang rutin mengandung semangka atau ekstrak semangka diperkirakan menghentikan tekanan darah tinggi dari perburukan seiring waktu.
Â
Advertisement
Hati-hati semangka
Indeks glikemik (GI) adalah ukuran seberapa cepat gula dari makanan memasuki aliran darah. Semakin cepat hal ini terjadi, semakin besar kemungkinan kadar gula darah seseorang akan meningkat atau meningkat dengan cepat.
Makanan diberi GI antara 1 dan 100. Semakin tinggi jumlahnya, semakin cepat gula memasuki aliran darah.
Semangka memiliki GI 72 per 100 g porsi seperti dilansir situs Nation. Setiap makanan dengan GI 70 atau lebih dianggap tinggi. Karena itu, penderita diabetes harus hati-hati memikirkan banyaknya semangka yang mereka konsumsi.
Selain itu, penderita diabetes harus mencoba mengonsumsinya dengan lemak atau protein yang sehat, seperti kacang atau biji. Kombinasi ini dapat membantu tetap kenyang lebih lama dan menurunkan dampaknya pada kadar gula darahnya.
Seseorang dengan diabetes harus mencoba makan makanan seimbang dan sehat yang mengandung setidaknya 5 porsi buah dan sayuran. Namun, penting untuk mengetahui berapa banyak gula dan karbohidrat dalam buah yang dimakan.
Dan dianjurkan untuk tidak terlalu banyak makan buah, untuk menghindari melonjaknya kadar gula darah.
Pilihlah buah dengan tingkat gula dan karbohidrat rendah. Serta berhati-hati dalam mengkonsumsi cairan manis, seperti jus buah dan smoothies.
Sebagai aturan umum, buah dengan kadar karbohidrat rendah memiliki GI yang lebih rendah, sehingga penderita diabetes bisa makan lebih banyak.
Buah dengan GI rendah meliputi: plum - GI 24, grapefruits - GI 25, peach - GI, 28 aprikot - GI 34, pears -GI 37
Semangka dapat memberikan banyak manfaat bagi penderita diabetes, asalkan dikonsumsi secukupnya dan ada makanan lain yang dikonsumsi.
Berkonsultasi dengan dokter bisa membantu menentukan berapa banyak gula yang dikonsumsi seseorang dan berapa banyak yang bisa dimakan.