Cacing Parasit Ditemukan di Tinja Orang Yunani Kuno

Dari hasil temuan kerangka orang Yunani kuno, ada cacing parasit dalam sampel tinja, yang berumur 5.000 tahun.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 17 Des 2017, 10:00 WIB
Diterbitkan 17 Des 2017, 10:00 WIB
Tinja
Ada cacing parasit di tinja orang Yunani kuno. (iStockphoto)

Liputan6.com, Yunani Arkeolog menemukan bukti dalam sampel tinja orang Yunani kuno, yang berumur 5.000 tahun. Para ilmuwan mengorek tinja dari permukaan kerangka tulang panggul manusia dari 25 lokasi pemakaman di Yunani.

Temuan ini ditayangkan pada penelitian di Journal of Archaeological Science: Reports. Empat kerangka manusia berasal dari periode waktu yang berbeda, dari Zaman Batu, Zaman Perunggu sampai Periode Romawi.

Sampel tinja tertua berasal dari abad ke-4 SM dana sampel tinja paling baru antara tahun 146 SM dan 330 Masehi. Hasil temuan, ada telur dari cacing parasit, yang berkembang di usus, dilansir dari International Business Times, Sabtu (16/12/2017).

Hippocrates, bapak ilmu kedokteran dari Yunani telah menggambarkan cacing parasit di beberapa teks medisnya lebih dari 2.000 tahun yang lalu. Ilmuwan sekarang membandingkan temuan cacing dalam tinja orang Yunani Kuno dengan deskripsi ditulis Hippocrates.

Hal ini untuk mempelajari lebih lanjut, cacing parasit mana yang banyak didera orang Yunani kuno.

 

 

Simak video menarik berikut ini:

Cacing gelang dan cacing cambuk

Tinja
Cacing parasit yang ditemukan di tinja ada dua jenis. (Istimewa)

Hasil temuan menunjukkan, cacing parasit yang diidentifikasi dalam sampel tinja orang Yunani kuno adalah cacing gelang dan cacing cambuk. Kedua cacing ini berasal dari kerangka orang Yunani kuno di Pulau Kea, Yunani, di dekat pulau Hippocrates tinggal, Kos.

Menurut para ilmuwan, bagian-bagian teks kuno, yang menggambarkan cacing berupa "kekuatan Helmins" mungkin berbicara soal cacing gelang, sedangkan kata "Ascaris" yang ditemukan dalam literatur bisa merujuk pada cacing cambuk.

Sampel tinja dari Zaman Batu adalah bukti awal cacing parasit bersarang di dalam usus masyarakat  Yunani. Infeksi cacing parasit ini berupa gejala muntah, diare, demam dan menggigil, sakit maag, dan peradangan pada perut, menurut pernyataan dari University of Cambridge.

Cacing gelang dan cacing cambuk masih populer hingga saat ini. Menurut Mayo Clinic, pengobatan cacing parasit menggunakan obat anti-parasit, yang membunuh cacing parasit dewasa. Infeksi yang parah mungkin memerlukan pembedahan untuk mengangkat cacing tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya