Liputan6.com, Jakarta Deputi Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional (BNN), dr Diah Setia Utami SpKJ mengatakan telah terjadi pergeseran antara pengguna narkoba zaman sekarang dan dulu.
Dahulu orang punya gambaran bahwa orang-orang yang menggunakan narkoba karena mengalami suatu stres dan trauma yang berat, sehingga mencari pelarian untuk menyelesaikan masalah dengan jadi pemakai.
Contoh, karena ada perceraian atau trauma-trauma di masa kecil yang membuat dia sulit melupakan kejadian pahit di masa lalu itu.
Advertisement
Baca Juga
Namun sekarang semua sudah berubah. Sebagian besar pengguna narkoba bukan lagi karena memang dia butuh, tapi sudah menjadi bagian dari gaya hidup.
"Sudah bergeser menjadi part of lifestyle. (pengguna narkoba itu beranggapan) gw enjoy kalau gw begini, apa peduli lo? Itu memang sudah jadi pilihan dia," kata Diah pada Kamis, 4 Desember 2017.
Â
Pengguna Narkoba seperti Ini Sulit Disembuhkan
Menurut Diah, pengguna narkoba seperti ini yang sulit sekali untuk disembuhkan. Melihat pasien seperti ini, lanjut Diah, rasanya resisten banget buat dia benar-benar berhenti.
"Resisten bukan cuma antibiotik, tapi narkoba banyak juga yang resisten. Berat sekali menariknya, karena butuh waktu dan di antara prosesnya itu, tak jarang dia akan kambuh dan kambuh lagi," kata Diah.
Namun, kekambuhan yang terjadi selama proses penyembuhan, dianggap oleh Diah dan rekan-rekan psikiater yang berhadapan dengan pengguna narkoba, bagian dari proses pemulihan (recovery).
"Penyakit berkaitan sama narkoba itu kronis dan kambuhan, yang diserang adalah otak. Otak adalah hardware dari manusia, pusatnya. Kalau pusat sudah ada gangguan, mau mengubahnya juga susah," kata Diah.
Â
Advertisement
Percuma Memasukkan Pengguna Narkoba ke Penjara
Memasukkan pengguna narkoba ke dalam penjara pun bukan satu-satunya jalan. Terlebih bagi mereka yang menggunakan narkoba karena memang tuntutan gaya hidup.
Seperti kita tahu, di penjara saja masih banyak orang yang jualan narkoba. Bukannya sembuh, pengguna narkoba malah tambah rusak.
"Tidak selesai juga masalahnya," ujar Diah.