Meski Telah Sembuh, Kanker Getah Bening bisa Kambuh?

Dokter spesialis penyakit dalam menyatakan kanker getah bening bisa kambuh, simak penjelasannya.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Jan 2018, 20:00 WIB
Diterbitkan 17 Jan 2018, 20:00 WIB
[Bintang] Ilustrasi deteksi kanker kelenjar getah bening
Ilustrasi deteksi kanker kelenjar getah bening | Via: sehatalamiku.com
[Bintang] Ilustrasi deteksi kanker kelenjar getah bening
Ilustrasi deteksi kanker kelenjar getah bening | Via: sehatalamiku.com

Liputan6.com, Jakarta Mereka yang pernah menderita kanker getah bening atau limfoma, berisiko kembali menderita penyakit ini di kemudian hari, demikian kata spesialis penyakit dalam dan Ketua Perhimpunan Hematologi-Onkologi Medik, Prof. Dr. dr. Arry H. Reksodiputro, SpPD-KHOM.

"70 persen kambuh (relaps). Kenapa relaps? Usia. Semakin bertambah usia, semakin besar kemungkinan relaps. Daya tahan tubuh menurun," ujarnya di Jakarta, seperti dikutip dari AntaraNews, Rabu (17/1/2018).

Kambuhnya kanker getah bening akan terjadi jika mengalami infeksi berulang, dan seiring semakin kurusnya tubuh penderita. Selain itu, jika sel kanker sudah menyebar ke berbagai organ tubuh, bisa membuat kondisi penderita semakin buruk. 

Kanker yang menyerang getah bening terbagi dua: Limfoma Hodgkin dan Non Hodgkin. Perbedaan keduanya terletak pada patologinya.

 

Simak juga video menarik berikut :

 

 

 

Penderita berkisar 35 sampai 54 tahun

Di Indonesia, angka kejadian Limfoma Hodgkin pada tahun 2012 mencapai 1.168 dengan jumlah kematian sebesar 687. Penderita kanker Limfoma Hodgkin rata-rata berusia 35 tahun. Sementara Non Hodgkin umumnya berusia 54 tahun.

Menurut data Globocan--dari International Agency for Research on Cancer (IARC), akan terjadi peningkatan kasus kanker Limfoma Hodgkin pada 2020 dengan kasus baru sebanyak 1.313 serta angka kematian sebesar 811.

Angka kematian tinggi ini salah satunya karena keterlambatan deteksi, sehingga sebagian besar kasus yang ditangani dokter sudah pada stadium lanjut.

"Karena tidak umum, masyarakat tidak mengenal faktor risiko dan gejalanya. Padahal, 80 persen dari kasus Limfoma Hodgkin dapat disembuhkan melalui kemoterapi, jika terdeteksi dini. Untuk itu, penting untuk tidak meremehkan benjolan pada tubuh, meski ukurannya kecil," tutup Arry. 

(Lia Wanadriani Santosa/AntaraNews)

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya