Bahaya Paparan Debu Vulkanik Gunung Sinabung untuk Kesehatan Warga

Gunung Sinabung meletus yang terjadi pada Senin, 19 Februari 2018, bisa mengancam kesehatan warga sekitar. Terlebih jika debu vulkanik Gunung Sinabung terhirup warga.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 21 Feb 2018, 13:30 WIB
Diterbitkan 21 Feb 2018, 13:30 WIB
Gunung Sinabung
Dampak Jangka Panjang Terkait Kesehatan Warga Sekitar Gunung Sinabung Harus Diperhatikan (AFP Photo/Kadri Boy Tarigan)

Liputan6.com, Jakarta Akibat dari Gunung Sinabung meletus bisa berdampak serius untuk warga setempat. Salah satu yang mesti dikhawatirkan, debu vulkanik yang muncul akibat letusan Gunung Sinabung berbahaya untuk kesehatan.

Debu pada dasarnya mengandung beragam jenis partikel dan gas seperti aerosol yang berbahaya bagi manusia.

Sedangkan gas yang terkandung pada debu vulkanik Gunung Sinabung, menurut dr Nitish Basant Adnani BMedSc dari Klik Dokter adalah karbon dioksida, sulfat (sulfur dioksida, asam hidroklorik, dan asam hidrofluorik).

Ketika semua partikel tersebut terhirup oleh warga yang berada di sekitar Gunung Sinabung, bisa menyebabkan sejumlah kondisi yang menimpa mata, kulit, dan saluran pernapasan.

"Beberapa gejala gangguan saluran pernapasan yang dapat timbul mencakup hidung berair, nyeri pada tenggorokan, batu, mengi atau bengek, sesak napas," kata dr Nitish Basant dikutip dari situs Klik Dokter pada Rabu, 21 Februari 2018.

Simak video menarik berikut ini:


Kesehatan Warga Sekitar Gunung Sinabung Jadi Taruhan

Gunung Sinabung
Murid menyapu saat Gunung Sinabung mengeluarkan abu vulkanik di sebuah sekolah dasar di Beganding, Sumatra Utara, (20/2). (AP Photo / Ahmad Putra)

Lantas apa yang bakal terjadi jika debu vulkanik Gunung Sinabung mengenai mata? Hal yang paling lumrah terjadi seperti rasa gatal, mata merah, kerusakan kornea, serta robekan pada mata.

Dampak dari peristiwa Gunung Sinabung meletus ini pun bisa terjadi dalam kurun waktu yang lama. Salah satu dampak jangka panjang adalah silikosis.

Silikosis merupakan pembentukan jaringan parut pada paru-paru. dr Nitish Basant, menjelaskan, kondisi ini bisa muncul akibat dari ekspos terhadap partikel silika.

Ada pun mineral yang dikatikan dengan silikosis termasuk quartz, kristobalit dan tridimit, yang semua itu dapat terkandung dalam debu vulkanik Gunung Sinabung.

Walaupun jarang terjadi, debu vulkanik juga dapat menyebabkan iritasi kulit pada sebagian individu, terutama bila debu vulkanik Gunung Sinabung memiliki tingkat keasaman yang tinggi.

Beberapa gejala yang dapat timbul adalah kemerahan pada kulit, serta infeksi sekunder akibat dari garukan pada kulit.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya