Sebab Orang Obesitas Gampang Pusing dan Sakit Kepala

Ada sejumlah hal yang memaparkan kondisi orang obesitas yang gampang pusing dan sakit kepala.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Apr 2018, 08:00 WIB
Diterbitkan 26 Apr 2018, 08:00 WIB
Ilustrasi Badan Gemuk atau Obesitas (iStockphoto)
Ilustrasi Badan Gemuk atau Obesitas (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Orang dengan obesitas mudah paling sering mengalami pusing dan sakit kepala. Sehingga orang-orang yang memiliki berat badan berlebih harus waspada terhadap gangguan pada sistem saraf pusat dan juga otak,

Obesitas adalah masalah pada abad ini yang memerlukan penanganan serius. Jumlah kasus berat badan berlebih makin meningkat. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor. Salah satunya adalah pola hidup sedenter dengan pola makan tinggi lemak dan jarang berolahraga.

Mengapa individu obesitas dapat mengalami keluhan ini? Berikut tiga penyakit dengan gejala pusing dan sakit kepala, yang dapat mengintai orang dengan berat badan berlebih:

1. Tekanan darah tinggi

Tekanan darah tinggi adalah gangguan yang dapat dijumpai pada seseorang dengan berat badan berlebih. Kondisi tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan berbagai keluhan, seperti pusing dan sakit kepala.

Selain tekanan darah tinggi, seseorang dengan berat badan berlebih juga memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami dislipidemia (gangguan metabolisme kolesterol) dan diabetes.

Tak hanya itu, tekanan darah yang tidak dikontrol dengan baik, bersama dengan berbagai penyakit metabolik lain, berpotensi menyebabkan komplikasi jangka panjang, seperti sakit jantung dan stroke.

 

Orang Obesitas Gampang Pusing

Ilustrasi Badan Gemuk atau Obesitas (iStockphoto)
Ilustrasi Badan Gemuk atau Obesitas (iStockphoto)

2. Gangguan arteri karotis

Penyakit arteri karotis dapat disebabkan sumbatan pada salah satu atau kedua pembuluh darah arteri karotis (pembuluh darah yang menyampaikan darah dari jantung ke otak). Kondisi ini dipicu oleh adanya plak aterosklerosis.

Plak aterosklerosis umum ditemui pada orang yang gemuk, dan terjadi akibat penumpukan plak yang mengandung kolesterol, bahan sisa metabolisme, dan kalsium. Plak inilah yang menyebabkan pembuluh darah menjadi lebih kecil dan aliran darah menjadi lebih sedikit.

Selain itu, penurunan aliran darah ke otak dapat menyebabkan gangguan metabolisme sel otak. Hal ini kemudian dapat memicu sejumlah gangguan, seperti pusing dan sakit kepala. Apabila penyumbatan pembuluh darah arteri karotis sudah mencapai 80 persen dari diameter pembuluh darah, maka orang tersebut memiliki risiko yang tinggi untuk mengalami stroke.

 

Transient ischaemic attack (TIA) atau stroke ringan

TIA adalah berkurangnya aliran darah ke otak untuk sementara waktu akibat tersumbatnya pembuluh darah. Kondisi ini ditandai dengan sakit kepala, pusing, kelemahan pada satu sisi tubuh, kesemutan atau kelumpuhan yang bersifat tiba-tiba. Biasanya keluhan ini bersifat sementara dan dapat kembali dalam 24 jam.

Penyebab dari TIA adalah adanya penyumbatan aliran darah ke bagian dari otak secara singkat, tanpa meninggalkan kerusakan yang bertahan lama. Terdapat beberapa faktor yang memperbesar risiko terjadinya TIA, yaitu:

- Riwayat penyakit jantung- Gangguan irama jantung- Tekanan darah tinggi- Kolesterol tinggi- Diabetes- Obesitas- Merokok

Apabila seseorang mengalami TIA, maka dirinya memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami stroke dan gangguan otak permanen. Karena itu, seseorang dengan TIA perlu mendapatkan pemeriksaan yang lengkap dan penanganan yang ketat.

Jadi, jika Anda sering mengeluh pusing atau sakit kepala, jangan disepelekan. Terutama bila Anda juga mengalami obesitas. Segeralah temui dokter untuk mengetahui penyebab di baliknya. Nantinya dokter akan melakukan pemeriksaan untuk menetapkan diagnosis serta mencari penanganan yang tepat.

Penulis : dr. Alvin Nursalim / Klik Dokter 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya