Desa Senayan, Sembuhkan Penyakit Secara Mandiri dengan Toga

Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga di Sumbawa Barat bersama Pencerah Nusantara

oleh Arina Aisyal diperbarui 08 Jun 2018, 14:00 WIB
Diterbitkan 08 Jun 2018, 14:00 WIB
Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga
Dokumentasi: CISDI

Liputan6.com, Jakarta Dalam upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat, Puskesmas Poto Tano membimbing masyarakat membentuk Kampung Asman Toga (Asuhan Mandiri Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga) di Desa Senayan, Kec. Poto Tano, Sumbawa Barat. Asman Toga merupakan wujud upaya untuk memelihara dan meningkatkan status kesehatan serta mencegah dan mengatasi masalah/gangguan kesehatan ringan secara mandiri oleh individu dalam keluarga, kelompok atau masyarakat.

Toga dapat dipergunakan sebagai obat, baik yang disengaja ditanam (budidaya) maupun tanaman yang tumbuh secara liar. Tanaman obat ini dimanfaatkan oleh masyarakat untuk diramu dan disajikan sebagai obat guna penyembuhan penyakit. 

Sebagai contoh, Toga dapat dimanfaatkan sebagai bumbu dapur/rempah, sumber gizi keluarga dan masyarakat (tanaman obat untuk sayuran/buah-buahan), memberikan unsur keindahan lingkungan (tanaman obat untuk hiasan halaman), perawatan kesehatan tubuh (tanaman obat/ rempah/tanaman aromatik), serta tanaman obat yang berfungsi sebagai peneduh/pelindung dan pagar.

Pelestarian Tanaman Obat

Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga
Dokumentasi: CISDI

Saat ini, Desa Senayan telah memiliki 24 kader yang terbagi atas tiga kelompok, yaitu kelompok Lidah Buaya, Seledri, dan Sirsak. Selain penanaman Toga, tim Pencerah Nusantara bersama Puskesmas Poto Tano juga melakukan pembinaan pada 5-10 keluarga yang akan memproduksi olahan jamu, pemasaran produk, dan pengembangan produk olahan.

Ketua Pelayanan Kesehatan Tradisional (Yankestrad) Puskesmas Poto Tano, Azman Luthfi, Amd. Kep., mengatakan, “Program Kampung Asman Toga ini mampu ditiru oleh desa-desa lainnya sebagai percontohan penyedia tanaman obat untuk pemeliharaan kesehatan mandiri.”

Menurutnya, kampung Asman Toga juga berfungsi sebagai sarana pelestarian tanaman obat dan budaya pengobatan tradisional.

Saat ini beberapa Toga yang sudah mulai dilestarikan di Desa Senayan adalah tanaman jahe, tapak dara, ocra, lidah buaya, sirsak, bangle, kemangi, dan sirih. Tim Pencerah Nusantara dan Puskesmas Poto Tano juga melakukan inventaris jenis tanaman dan manfaatnya terhadap kesehatan melalui buku inventaris Asman Toga.

Olahan Toga ini akan dijadikan produk obat tradisional Kampung Asman Toga. Dengan besarnya potensi yang dimiliki Toga, diharapkan masyarakat akan terus mampu memanfaatkan Toga dalam pengobatan komplementer alternatif, yaitu pengobatan non konvensional yang bertujuan untuk upaya preventif, promotif, dan kuratif dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

 

Penulis: Khaerunnisa Uljanah (Pencerah Nusantara Angkatan VI)

Penyunting: Aghnia Jolanda Putri

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya