KPAI Harap Pemerintah Bantu Korban Kebakaran PKBM Karya Putra Mandiri

Selain sarana dan prasarana, pemerintah juga diminta untuk membantu pengurusan dokumen yang terbakar dalam insiden di PKBM Karya Putra Mandiri

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 24 Jun 2018, 11:00 WIB
Diterbitkan 24 Jun 2018, 11:00 WIB
Kebakaran di PKBM Karya Putra Mandiri sebabkan 90 anak trauma dan 30 ijazah terbakar pada Selasa, 19 Juni 2018 (Dokumentasi KPAI)
Kebakaran di PKBM Karya Putra Mandiri sebabkan 90 anak trauma dan 30 ijazah terbakar pada Selasa, 19 Juni 2018 (Dokumentasi KPAI)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah harus turun tangan membantu fasiitas dan sarana prasarana para korban kebakaran Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Karya Putra Mandiri, Salemba, Jakarta Pusat. Pernyataan ini ditegaskan oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia dalam rilis yang diterima Health Liputan6.com pada Minggu (24/6/2018).

KPAI meminta agar pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI (Direktorat Pendidikan Kemasyarakatan) dan Dinas Pendidikan Provinsi DKI memfasilitasi dan memberikan bantuan sarana prasarana pada PKBM Karya Putra Mandiri yang bisa digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.

"KPAI juga meminta Dinas Sosial memberikan dukungan dan bantuan perlindungan sosial bagi Rumah Singgah Karya Putra Mandiri yang selama ini menyantuni anak-anak terlantar," ujar Komisioner Bidang Pendidikan KPAI, Susianah Affandy dalam rilisnya.

Pemerintah juga diharapkan mampu membantu mengurus dokumen penting yang hangus terbakar dalam kebakaran tersebut. Hal tersebut dikarenakan, dalam pengawasan yang dilakukan KPAI, para pengelola dan tenaga pendidik tampak kebingungan dalam mencari lokasi sementara yang bisa digunakan sebagai kantor dan tempat pembelajaran.

Saksikan juga video menarik berikut ini:

 

Posko Kesehatan

Kebakaran di PKBM Karya Putra Mandiri sebabkan 90 anak trauma dan 30 ijazah terbakar pada Selasa, 19 Juni 2018 (Dokumentasi KPAI)
Kebakaran di PKBM Karya Putra Mandiri sebabkan 90 anak trauma dan 30 ijazah terbakar pada Selasa, 19 Juni 2018 (Dokumentasi KPAI)

Selain itu, dinas kesehatan Provinsi DKI Jakarta juga diminta menugaskan tim medis di lokasi penampungan dengan fasilitas kesehatan dasar.

"Saat KPAI melakukan pengawasan ke lokasi penampungan, terdapat anak sakit dan tidak tampak adanya posko kesehatan. Saat itu ada dua orang perempuan dari Puskesmas yang tampak hanya melakukan kunjungan sedangkan ketersediaan posko kesehatan tidak tampak," tambah Susianah.

Selain itu, elemen masyarakat juga diharapkan membantu warga korban kebakaran agar memiliki tempat tinggal yang laya. Para korban yang memiliki anak-anak yang menurut KPAI harus bisa bertumbuh dan berkembang dengan baik.

 

Kebakaran saat Ditinggal Mudik

Ilustrasi Kebakaran
Ilustrasi Kebakaran (iStockphoto)​

Kebakaran sendiri terjadi di PKBM Karya Putra Mandiri yang terletak di Jalan Percetakan Negara IV RT/RW 005/004, Rawasari, Salemba, Jakarta Pusat pada 19 Juni 2018. Insiden itu terjadi di siang hari saat pemilik sedang melakukan mudik lebaran.

Selain PKBM, sebanyak 9 rumah warga juga terbakar. 10 kepala keluarga dan 56 jiwa menjadi korban kebakaran tersebut.

Dari data yang dihimpun KPAI, korban anak-anak sebanyak 14 jiwa, sementara korban balita ada 2 anak. Para korban saat ini tinggal di tempat penampungan yang terletak di Kantor Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia, Salemba, Jakarta Pusat.

Kebakaran tersebut menghanguskan 30 ijazah dan membuat 90 anak dan pengelola PKBM mengalami trauma karena terhentinya kegiatan belajar mengajar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya