Bahasa Tubuh Ratu Elizabeth II dengan Keempat Anaknya

Menilik bahasa tubuh Ratu Elizabeth II dengan keempat anaknya (Pangeran Charles, Putri Anne, Pangeran Andrew, dan Pangeran Edward).

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 25 Jul 2018, 11:00 WIB
Diterbitkan 25 Jul 2018, 11:00 WIB
Resmi Restui Pernikahan Harry, Ratu Elizabeth II Rilis Dokumen Ini
Bahasa tubuh Ratu Elizabeth II dengan keempat anaknya. (Foto: © AFP via Kapan Lagi)

Liputan6.com, Inggris Ahli perilaku, Susan Constantine, berhasil menganalisis bahasa tubuh Ratu Elizabeth II dengan keempat anaknya. Bahasa tubuh Ratu mencerminkan bagaimana hubungan dirinya dengan Pangeran Charles, Putri Anne, Pangeran Andrew, dan Pangeran Edward.

Menurut Susan, yang juga penulis The Complete Idiot's Guide to Reading Body Language, Ratu Elizabeth II dipersiapkan dan dilatih membentuk bahasa tubuh yang baik. Ratu juga punya hubungan yang unik dengan keempat anaknya.

"Bisa dikatakan betapa dia mengagumi anak-anaknya," ujar Susan, sebagaimana dilansir GoodHousekeeping, Rabu (25/7/2018).

Begini hubungan Ratu Elizabeth II dengan keempat anaknya buah cinta dengan Pangeran Philip:

Pangeran Charles

Ratu Elizabeth II sering terlihat bersama putra sulungnya, Pangeran Charles, dibanding anak-anaknya yang lain. Ini terjadi mungkin karena Pangeran Charles akan menduduki takhta Kerajaan Inggris berikutnya, menggantikan ibunya.

"Menarik untuk dicatat, hubungan mereka amat menyenangkan dan membahagiakan," kata Susan.

"Saat mereka bersama, keduanya sepenuhnya tenggelam dalam momen kebersamaan. Secara harfiah, sepertinya seakan tidak ada orang lain bersama mereka."

Bahkan ketika Pangeran Charles mencium tangan ibunya, sang Ratu pun menunjukkan pandangan mata langsung kepadanya.

Dalam beberapa acara, Ratu tampak menyentuh lengan Pangeran Charles. Itu sebagai bukti, kata Susan, bahwa mereka menampilkan keintiman.

Putri Anne

8. Putri Anne, Putri Royal
Hubungan Ratu dengan Putri Anne.

Sebagai putri satu-satunya Ratu Elizabeth II, menurut Susan, tampaknya Putri Anne lebih tangguh daripada anak-anak lelaki lainnya.

"Jika saya tidak tahu mereka adalah ibu dan anak, saya tidak akan berpikir mereka saling berhubungan. Jarak dan formalitas di antara mereka sangat jelas terlihat, tetapi itu mungkin karena protokol saja," Susan menjelaskan.

Pakar bahasa tubuh, Patti Wood, mengungkap, Ratu dan Putri Anne berinteraksi dengan cara yang penuh kasih sayang. Meskipun mereka berpegangan tangan dan berciuman, tubuh mereka masih tetap berjauhan.

"Pada dasarnya, mereka dekat, tetapi tidak sedekat yang kita bayangkan," ungkap Patti.

Pangeran Andrew

6. Pangeran Andrew, Duke of York
Pangeran Andrew mengagumi Ratu.

Kekaguman yang dimiliki Pangeran Andrew terhadap ibunya tidak tertandingi.

"Anda bisa melihatnya di matanya," kata Susan.

"Matanya selalu mengarah ke Ratu. Ini cara dia menghormati dan menghargainya."

Ketika Anda menyelami foto-foto Ratu dan Pangeran Andrew, ada rasa gugup yang ditampilkan oleh Pangeran Andrew. Keduanya kerap menggerakkan tubuhnya secara bersamaan.

Misal, saat mereka berjalan dengan kaki yang maju bersama-sama. Momen ini bukti Pangeran Andrew ingin dekat dengan ibunya. Namun, dalam beberapa acara, Pangeran Andrew tidak bisa lebih dekat dengan ibunya.

"Tangannya dikepal untuk menahan diri agar tidak lebih intim. Karena dia tidak bisa mengulurkan tangan ke Ratu. Pangeran Andrew secara fisik mengubah posisi tubuhnya menghadap ke arah ibunya. Ini menunjukkan, bagaimana dia memerhatikan ibunya," kata Patti menambahkan.

Pangeran Edward

7. Pangeran Edward, Earl of Wessex
Pangeran Edward sangat berharga bagi Ratu.

Cukup satu pandangan, Pangeran Edward adalah anak paling bungsu yang berharga bagi Ratu Elizabeth II. Ketika Ratu berada di dekatnya, ia tersenyum seakan berkata, "Ini, anakku!" kata Susan.

Dalam sebuah foto, Ratu tampak berdiri di tengah-tengah antara dua putra bungsunya (Pangeran Andrew dan Pangeran Edward).

"Ini pertanda baik, ada jarak yang sama antara mereka berdua (kedua anaknya)," jelas Susan.

Hubungan Ratu dengan anak-anaknya tidak seperti keluarga lainnya. Hubungan mereka tidak menunjukkan hubungan keluarga yang normal. Ini karena anak-anak harus tahu, ibu mereka mencintai mereka, tanpa mereka harus menerima sentuhan secara fisik.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya