Tak Hanya Family Time, Anak juga Butuh Green Time

Green time merupakan kegiatan membiarkan anak menginjak tanah dengan bermain di luar ruangan selama satu jam

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Sep 2018, 07:00 WIB
Diterbitkan 23 Sep 2018, 07:00 WIB
Ilustrasi anak-anak bahagia dan tidak takut dengan tragedi bom (iStock)
Ilustrasi anak-anak bahagia dan tidak takut dengan tragedi bom (iStock)

 

Liputan6.com, Jakarta Jadwal sekolah yang padat ditambah pula dengan les tambahan membuat waktu anak untuk main di luar ruangan jadi berkurang. Padahal, penting lho memberikan waktu agak lama bagi si Kecil menginjak rumput tanpa alas kaki. 

Istilah kegiatan ini adalah 'green time', membiarkan anak bersentuhan langsung dengan tanah, merasakan tekstur tanah, dan mengejar daun yang berjatuhan. Tahu tidak, kalau ini baik bagi perkembangan psikologisnya.

"Anak-anak kini terlalu banyak di dalam ruangan, main ponsel, gadget, menonton televisi. Hal ini membuat mereka gampang stres, sulit tidur, serta memiliki kemampuan sosial yang lemah," ujar seorang pakar pengasuhan Laura Smith seperti dikutip dari PureWow pada Jumat, 21 September 2018.

 


Apa itu Green Time?

Anak bermain di luar
Ilustrasi anak bermain (iStockphoto)

Gerakan 'green time' untuk anak ini pertama kali dicetuskan oleh Collin O’Mara, Head of the National Wildlife Foundation. Ia mengungkap kalau dokter anak sangat merekomendasikan anak-anak untuk bermain di luar rumah setiap hari.

" Sediakan waktu 30 hingga 1 jam, ajak anak ke taman, main di kebun atau halaman. Sangat baik untuk kesehatan jangka panjangnya. Bisa juga piknik atau sekedar berjalan sore," ujar O'Mara, seperti dikutip dari Washingtonpost.com.

Jika di sekolahnya terdapat lapangan atau area bermain yang rindang akan sangat ideal. Biarkan anak main dulu sebelum atau sesudah belajar di kelas. Apabila tidak ada, ajak anak untuk jalan-jalan sore dan biarkan ia menikmati 'green time' sesukanya.

Penulis : Mutia / Dream.co.id

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya