Jangan Jauhi Penderita Filariasis, Kaki Gajah Tidak Menular Sembarangan

Masih banyak stigma buruk tentang penderita filariasis. Padahal, penyakit kaki gajah tidak menular lewat penderitanya

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 27 Sep 2018, 07:00 WIB
Diterbitkan 27 Sep 2018, 07:00 WIB
20151002-Kaki Gajah
Bukan penderita filariasis atau kaki gajah yang harus dijauhi (istockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Walaupun merupakan penyakit menular, tapi Anda tidak perlu menjauhi penderita kaki gajah atau filariasis. Lantaran cacing mikrofilariasis tidak akan menular dari pasien.

"Yang harus didampingi adalah puskesmas dan dinas kesehatan lokal, (harus diberitahu) bahwa sebenarnya kaki gajah ini yang kakinya sudah bengkak, parasitnya sudah tidak ada. Jadi sudah mati," kata Anggota National Task Force Filariasis, Prof.Dr.Dra.Taniawati Supali di Kantor Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Kuningan, Jakarta. Ditulis Rabu (26/9/2018).

Tania mengatakan, masyarakat tidak perlu sampai mengucilkan bahkan mengusir seorang penderita kaki gajah dari lingkungannya, karena takut tertular.

"Yang berbahaya itu sebetulnya orang-orang yang sehat, tapi dalam tubuhnya sudah ada cacingnya," kata Tania.

Selain itu, Tania juga mengatakan cacing filaria hanya bisa ditularkan lewat nyamuk saja. Sehingga, apabila ada seorang ibu hamil yang menderita kaki gajah, anaknya akan lahir normal.

"Cacing filaria tidak bisa menembus plasenta, hanya lewat nyamuk saja," kata Tania.

Simak juga video menarik berikut ini: 

Peran Nyamuk di Penyakit Filariasis

Nyamuk
Nyamuk sangat berperan dalam menularnya penyakit kaki gajah atau filariasis (iStockphoto)

Senada dengan Dokter Tania, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan dr. Elizabeth Jane Soepardi mengatakan, apabila tidak berubah menjadi larva tipe 3 (L3), mikrofilaria tidak akan bisa masuk dalam tubuh manusia.

"Nyamuk itu jadi penting sekali. Karena dia berubah jadi L3-nya itu di nyamuk. Jadi kita harus memusuhi nyamuk ini," kata Jane menegaskan.

"Kalau ada parasit, tidak ada nyamuk, tidak masalah. Ada penderita, ada nyamuk, tidak masalah. Tidak akan bisa menular," tambahnya.

Kaki gajah atau filariasis sendiri menyebabkan seseorang bisa terkena cacat permanen. Penyakit ini tidak hanya membuat bagian tubuh seperti kaki membesar, namun juga membuat seseorang terkena masalah psikologis dan sosial.

Tania bahkan menemukan beberapa kasus penderita filariasis diusir dari kampungnya karena mengalami pembengkakan di kakinya.

"Hal ini membuat seseorang jadi bersembunyi," kata Jane.

Stigma buruk ini juga muncul karena kurangnya pengetahuan masyarakat akan pencegahan kaki gajah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya