Saran Psikolog agar Hubungan Ayah dengan Anak Lebih Dekat

Sikap kaku dari seorang ayah bisa menjadi 'tembok' penghalang hubungan yang lebih baik dengan anak.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Nov 2018, 16:00 WIB
Diterbitkan 17 Nov 2018, 16:00 WIB
Ilustrasi ayah dan anak (iStock)
Ilustrasi hubungan ayah dan anak (iStock)

Liputan6.com, Jakarta Bila menilik hubungan anak dengan ayah dan ibu, mana yang lebih dekat? Kemungkinan akan menjawab dengan ibu. Rupanya ada beberapa sikap ayah yang membuat hubungan kedua insan ini jadi dingin. 

Biasanya, ayah cenderung bersifat kaku, keras dan tegas. Sikap ini untuk mengimbangi kelembutan dan kehangatan ibu. Tak jarang, ayah juga sangat melindungi bahkan cenderung berlebihan.

Sikap yang kaku ini kerap membuat hubungan ayah dan anak menjadi dingin. Hanya bicara seperlunya atau ketika ada masalah. Hal ini menandakan komunikasi yang tak berjalan baik.

"Komunikasi yang baik antara anak dan orangtua harus dijalin sejak kecil. Supaya anak bisa berbicara secara asertif, bukalah kesempatan diskusi sejak kecil," ujar psikolog klinis Jane L. Pietra di Jakarta Pusat.

 

Saksikan juga video menarik berikut

Apa Kata Psikolog: Ayah Harus Ikut Mengasuh Anak (FULL)
Penting bagi ayah untuk turut serta mengasuh anak, tak hanya untuk anak, tapi juga untuk ibu dan ayah sendiri.

Komunikasi yang baik tidak dipupuk sejak kecil

Ilustrasi ayah dan anak (iStock)
Ilustrasi ayah dan anak (iStock)

Sayangnya, komunikasi yang baik antara ayah dan anak maupun kesempatan diskusi terkadang tidak dipupuk sejak kecil. Akibatnya, anak tidak bisa mengungkapkan pendapat, minim komunikasi dengan orang tua, bahkan jadi pemberontak.

"Beberapa akan memilih diam dan curhat ke temannya. Yang lebih parah kalau jadi rebel," ungkap Jane.

Sebenarnya, hal ini masih bisa diperbaiki dengan memupuk kembali komunikasi antara ayah dan anak sehingga diskusi terasa lebih nyaman. Cobalah untuk meminta pendapat anak dan mendengarkannya.

"Biasanya, kita gunakan kata ajaib, 'maaf', 'terima kasih' dan 'tolong'. Kalau belum terbiasa, gunakan eye message seperti 'Saya merasa marah terlalu dilarang, saya harap lain kali diperbolehkan'," katanya.

 

Penulis: Mutia/Dream.co.id

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya