Salah Kaprah Biopsi Sebabkan Sel Kanker Makin Menyebar

Dokter spesialis pulmonologi dan respirasi (paru) Alexander K Ginting S menekankan, biopsi bukan jadi penyebab sel kanker makin menyebar ke organ tubuh lain atau istilah medisnya metastasis.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 29 Nov 2018, 11:00 WIB
Diterbitkan 29 Nov 2018, 11:00 WIB
20160205-Kanker Paru Paru-iStockphoto
Ilustrasi Kanker Paru Paru (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Ada anggapan yang masih dipercayai masyarakat, biopsi menyebabkan sel kanker makin menyebar. Sayangnya, anggapan tersebut salah kaprah.

Dokter spesialis pulmonologi dan respirasi (paru) Alexander K Ginting S menekankan, biopsi bukan jadi penyebab sel kanker makin menyebar ke organ tubuh lain atau istilah medisnya metastasis.

"Biopsi bukan pencetus (penyebab) terjadinya metastasis. Prosedur itu hanya mengambil sampel kecil jaringan massa (tumor)," tegas Alex dalam konferensi pers "Lung Cancer and Me: Beda Jenis, Beda Perjalanan" di Hotel Gran Melia, Jakarta, Rabu (28/11/2018).

Biopsi termasuk prosedur pemeriksaan dalam diagnosis kanker, seperti kanker paru dan payudara untuk mengetahui jenis kanker. Hasil biopsi dapat menentukan pengobatan dan terapi yang cocok untuk pasien.

 

Saksikan juga video berikut ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Mutasi genetik sel kanker

Menanggapi soal kesalahpahaman biopsi, Alex menambahkan, penyebaran kanker ke organ tubuh lain disebabkan mutasi genetik sel kanker. Seiring waktu, sel kanker mengalami mutasi dan menyebar ke organ tubuh lain.

Contoh kasus pada pasien kanker paru stadium lanjut. Jauh sebelum biopsi dilakukan, sel kanker bahkan sudah menyebar ke hati, tulang, dan otak.

"Metastasis itu alamiah karena mutasi genetik (sel kanker). Bukan karena habis dibiopsi lantas sel kankernya menyebar," tambah dokter yang berpraktik di RS Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto Jakarta.

Prosedur biopsi menggunakan alat semacam tusukan atau jarum yang mengarah pada jaringan tumor. Sampel jaringan tersebut diambil secukupnya dan sesuai kebutuhan untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya