Liputan6.com, Jakarta Masalah kesehatan yang kerap menimpa orang-orang yang merayakan Malam Tahun Baru tidak jauh-jauh dari kecelakaan berkendara, kecelakaan karena bermain petasan, pengaruh alkohol, dan berkelahi.
Pasien dari empat permasalahan tersebut setidaknya sering 'memenuhi' Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Tarakan, Jakarta Pusat, setelah malam tahun baru usai.
"Pas bubaran biasanya mulai kelihatan. Mudah-mudahan tahun ini enggak ada," kata salah seorang dokter jaga di IGD RS Tarakan, Dr Galuh Ardhi.
Advertisement
Hal ini Galuh sampaikan kepada Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Nila F Moeloek, saat inspeksi mendadak (sidak) pada Senin, 31 Desember 2018, satu jam sebelum Tahun Baru 2019.
Menkes Nila yang tiba di RS Tarakan sekitar pukul 23.00 WIB langsung menuju ke ruang IGD guna melihat kondisi para pasien. Berdasarkan laporan yang Menkes terima, pasien yang memenuhi IGD saat itu terdiri pasien stroke, jantung, pasien bayi karena gangguan napas, dan pasien-pasien dengan keluhan biasa.
"Kenapa saya ke sini? Tarakan ini rumah sakit umum daerah yang cukup sibuk. Sekaligus ini bukti bahwa Tarakan memang sering dijadikan rumah sakit pertolongan pertama jika ada yang menghubungi National Command Centre 119," kata Menkes.
Melihat masih banyak tenaga medis di IGD RS Tarakan yang bekerja, Menkes Nila pun mengapresiasi kerja keras tersebut.Â
"Tenaga kesehatan kita kerjanya luar biasa. Tahun baru jaga. Nggak ikut bergembira, dan cuma dengarin petasan," kata Menkes.
Â
Dr Galuh Ardhi sendiri sudah sering berjaga di malam tahun baru. Di IGD Rumah Sakit Tarakan, Galuh berjaga dari pukul 20.30 sampai 07.30 WIB.Â
"Jaga di malam tahun baru sudah sering. Sudah biasa," kata Galuh.Â
Karena sering menerima pasien sesudah malam tahun baru akibat pengaruh alkohol, perempuan berambut panjang ini mengimbau agar melakukan hal-hal yang tidak merugikan diri sendiri.
"Walaupun tahun baru stay safe di rumah (kalau bisa)," ujarnya.Â
Â
Saksikan juga video berikut ini: