Bahaya Air Ketuban Berkurang, Seperti Apa Tandanya?

Ada berbagai macam keluhan yang perlu diwaspadai bagi ibu hamil termasuk berkurangnya air ketuban.

oleh Babyologist diperbarui 24 Feb 2019, 18:00 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2019, 18:00 WIB
Mimpi Hamil? Sesuatu yang Menarik Akan Datang di Hidup Anda
Pernah mengalami mimpi hamil? Ternyata, inilah artinya. (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Air ketuban memiliki fungsi penting dan akan berkurang ketika ibu menjelang melahirkan. Setiap kehamilan juga memberi pengalaman berbeda pada ibu, seperti yang ditulis oleh Babyologist berikut ini.

Air ketuban merupakan cairan pelindung janin yang berada pada rahim. Fungsi air ketuban dalam rahim salah satunya adalah memberikan ruang gerak bayi di dalam rahim. Air ketuban juga memiliki fungsi untuk mengendalikan suhu rahim agar bayi nyaman di dalamnya. Biasanya air ketuban akan berkurang pada usia kehamilan 36 minggu itupun hanya sedikit.

Pada saat kehamilan ada berbagai macam pengalaman baru yang dialami. Meskipun sudah pernah merasakan kehamilan sebelumnya tentunya akan mempunyai pengalaman yang berbeda-beda. Ada berbagai macam keluhan yang perlu diwaspadai bagi ibu hamil termasuk berkurangnya air ketuban. Ciri-ciri air ketuban sudah berkurang adalah merasakan seperti menstruasi. Bedanya cairan yang keluar mempunyai ciri-ciri bening, encer dan memiliki bau amis. Cairan yang keluar bisa dalam jumlah sedikit atau banyak. Apabila keluar cairan terlalu banyak sebaiknya anda memeriksakan jumlah ketuban sehingga tidak mengalami ketuban kering.

Bagaimana membedakan air ketuban dan cairan biasa?

Anda dapat mengetahui air ketuban dengan ciri-ciri cairan terlihat lebih bening dan memiliki flek putih terkadang juga disertai dengan darah. Apabila diraba air ketuban tidak terasa lengket namun encer. Sebagian ibu hamil memiliki cairan air ketuban yang amis dan sebagian lagi memiliki kandungan air ketuban yang tidak amis. Apabila ingin mengetahui apakah itu air ketuban atau tidak, Anda dapat mengetesnya menggunakan kertas lakmus. Cara pengetesannya pun cukup mudah, Anda dapat meletakkan cairan pada kertas lakmus. Gunakan kertas lakmus yang berwarna merah. Apabila yang keluar adalah air ketuban maka kertas akan berubah menjadi warna biru. Perubahan warna terjadi karena kertas lakmus mempunyai sifat asam sedangkan air ketuban memiliki sifat basa.

Apa indikasi air ketuban keluar dengan tidak normal?

Air ketuban yang merembes sedikit dengan intensitas yang jarang masih dianggap normal. Namun air ketuban yang merembes pada trimester pertama dapat menyebabkan keguguran. Selain itu juga terdapat risiko bayi cacat atau prematur. Apabila air ketuban berkurang dalam jumlah yang banyak pada trimester ketiga, dapat membuat proses persalinan sulit. Jika ini terjadi, kemungkinan dokter akan mengambil langkah lain selain proses kelahiran secara normal.

Bagi ibu hamil sangatlah perlu mengetahui ciri-ciri air ketuban sudah berkurang agar dapat melakukan tindakan apabila hal tersebut terjadi. Jangan tunda untuk melakukan konsultasi ketika merasa air ketuban Anda sering merembes apalagi dalam jumlah yang banyak. Air ketuban yang merembes apabila tidak segera ditangani akan berdampak buruk bagi janin.

Dokter akan memberikan solusi dan penanganan yang sesuai dengan apa yang Anda keluhkan. Umumnya, Anda akan diberi saran untuk beristirahat total dan meminum antibiotik guna menanggulangi bahaya infeksi yang ditimbulkan. Lakukan pemeriksaan secara berkala untuk mengetahui keadaan janin. Sampaikan semua keluhan kehamilan Anda untuk mendapatkan solusi terbaik untuk Anda dan janin. Usahakan agar memperhatikan dan menjalankan saran yang diberikan oleh dokter ya Moms agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti melahirkan secara prematur.

Semoga bermanfaat.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya