Mengenal Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Macam Penyakit yang Ditangani

Dokter spesialis penyakit dalam juga disebut internist.

oleh Nisa Mutia Sari diperbarui 23 Mar 2019, 13:25 WIB
Diterbitkan 23 Mar 2019, 13:25 WIB
Dokter Spesialis Penyakit Dalam
Dokter Spesialis Penyakit Dalam (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Tak semua penyakit dapat ditangani oleh dokter umum. Dalam artian, ada beberapa penyakit yang hanya bisa ditangani oleh dokter khusus atau dokter spesialis yang bisa menangani penyakit tersebut. Terutama pada penyakit dalam, diperlukan dokter spesialis yang menanganinya.

Mengapa perlu dokter spesialis? Ya, karena dokter spesialis merupakan dokter yang mengkhususkan diri dalam suatu bidang ilmu kedokteran tertentu. Seorang dokter harus menjalani pendidikan profesi dokter spesialisasi untuk dapat menjadi dokter spesialis.

Ya, ilmu penyakit dalam atau internal medicine adalah spesialisasi medis untuk diagnosis, perawatan, dan pencegahan penyakit. Kondisi medis atau penyakit yang termasuk ke dalam spesialisasi medis penyakit dalam akan ditangani oleh seorang dokter spesialis penyakit dalam, atau biasa disebut dengan internist.

Dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, berikut ulasan tentang dokter spesialis penyakit dalam beserta penyakit apa saja yang ditangani, Sabtu (23/3/2019).


Mengenal Dokter Penyakit Dalam

Dokter penyakit dalam atau biasa disebut dengan internist ini merupakan seorang pekerja medis yang menangani berbagai keluhan kesehatan. Berbagai macam tentang pemeliharaan kesehatan terkait organ tubuh lebih dikuasai oleh dokter penyakit dalam ini, dibandingkan dengan dokter umum biasanya.

Biasanya dokter spesialis ini ditandai dengan sudah memiliki gelar dokter spesialis penyakit dalam atau SpPD. Itu menandakan bahwa dirinya telah menempuh dan menyelesaikan Program Pendidikan Spesialisasi Ilmu Penyakit Dalam.

Pada dokter spesialis penyakit dalam memiliki pengetahuan serta kompetisi menyeluruh mengenai pengelolaan medis terhadap penyakit-penyakit yang memengaruhi organ tubuh yang perlu ditangani dengan serius.

Dokter spesialis penyakit dalam ini mampu memberikan rujukan serta merekomendasikan pasien kepada dokter subspesialis penyakit dalam untuk kasus-kasus tertentu. Dokter spesialis ini nantinya juga bertugas untuk mengawasi dan memantau perawatan setelah melalui proses pemeriksaan khusus.

Bedanya Dokter Umum dengan Dokter Spesialis

Nah, yang menjadi pembeda antara dokter umum dengan dokter spesialis adalah keterbatasan. Pada dokter umum yang biasanya dikunjungi, memiliki keterbatasan baik dari sisi fasilitas kesehatan dan kompetensi. Hal ini pun akhirnya akan merujuk atau menyarankan pasien pada dokter spesialis.

Memang, dokter umum bisa memberikan diagnosis suatu penyakit dan memberikan pengobatan. Namun untuk penyakit yang lebih serius, biasanya dokter umum tak memiliki bagian kompetensi yang lebih untuk menangani hal tersebut.

Peran dan Tugas Dokter Spesialis Penyakit Dalam

- Mendiagnosis dan menangani penyakit pada orang dewasa dan lansia. Baik itu penyakitnya sudah akut maupun kronis, yang dilakukan dengan tindakan non-bedah.

- Memberikan rekomendasi perawatan atas penyakit yang diderita pasien dewasa dan lansia.

- Memberikan pemahamam tentang kesehatan secara umum kepada pasien, mencakup cara menjaga kesehatan dan pencegahan terhadap penyakit.


Penyakit Dalam yang Membutuhkan Dokter Spesialis

Berikut ini ada beberapa penyakit yang bisa ditangani oleh dokter spesialis penyakit dalam. Kalau kamu memiliki salah satu penyakit di bawah ini, sebaiknya langsung saja memeriksanya ke dokter spesialis. Ini penyakit yang umum ditemui dan tergolong serius, berdasarkan bidang disiplin ilmu penyakit dalam:

1. Alergi Imunologi Klinik

Penyakit ini berhubungan dengan sistem kekebalan (imunitas) tubuh dan interpretasi pemeriksaan penunjang laboratorium seperti darah, serum atau plasma, urin, struktur jaringan, maupun proses fisiologis tubuh.

Pemeriksaan penunjang diperlukan untuk mendiagnosis dan menangani penyakit yang berkaitan dengan sistem kekebalan tubuh. Contoh penyakitnya adalah asma, rhinitis alergi, biduran, alergi makanan, penyakit imunologi paru, reaksi transpalntasi organ, dan lain sebagainya.

2. Gastroentero-Hepatologi

Berhubungan dengan sistem pencernaan dan organ hati. Termasuk dalam mengobati dan mencegah gangguan pankreas, kantong empedu, kerongkongan, perut, usus halus, dan usus besar. Contoh penyakitnya adalah hepatitis, kanker pada saluran cerna dan hati, dan lain sebagainya.

3. Geriatri

Ini berhubungan dengan diagnosis, pengobatan, dan pencegahan penyakit pada lansia, terutama yang berkaitan dengan proses penuaan. Contoh penyakitnya adalah, demensia, malnutrisi, diabetes tipe 2, osteoarthritis, dan lain sebagainya.

4. Ginjal Hipertensi

Ini berhubungan yang melibatkan gangguan ginjal, tekanan darah tinggi yang tidak terkendali, atau masalah tekanan darah yang lebih kompleks. Contoh penyakitnya adalah gagal ginjal akut maupun kronis, sindroma nefrotik, dan batu saluran kemih.

5. Hematologi-Onkologi Medik

Hal ini berhubungan dengan diagnosis dan pencegahan penyakit darah (hematologi) dan kanker (onkologi). Termasuk penyakit seperti anemia, hemofilia, leukemia, limfoma, dan kanker.

6. Kardiologi

Hal ini berhubungan dengan gangguan organ jantung. Contoh penyakitnya adalah gagal jantung, penyakit jantung coroner, penyakit katup jantung, aritmia, dan penyakit jantung rematik.


Penyakit Dalam yang Membutuhkan Dokter Spesialis

7. Metabolik-Endokrin

Hal ini berhubungan dengan gangguan metabolisme seperti proses biokimia serta kerja hormon-hormon dalam tubuh. Contoh penyakit ini adalah diabetes, tiroid, dan ketoasidosis diabetikum.

8. Pulmonologi

Hal ini berhubungan dengan diagnosis dan pengobatan gangguan sistem pernapasan seperti asma, bronkitis, emfisema, dan penyakit paru interstisial.

9. Reumatologi

Hal ini berhubungan dengan evaluasi dan pengobatan non-bedah seperti penyakit rematik pada jaringan penghubung tubuh, misalnya sendi. Contoh penyakitnya seperti osteoporosis, lupus, dan lain sebagainya.

10. Psikosomatik

Dokter spesialis penyakit dalam ini menangani berbagai gangguan psikosomatik, seperti gangguan kecemasan, gangguan panic, sindrom kelelahan kronik, gangguan tidur, tension headache, disfungsi ereksi dan disfungsi seksual psikogenik, dan nyeri atau gangguan fungsi tubuh terkait gangguan psikologis.

11. Penyakit Tropik-Infeksi

Fokus menangani penyakit infeksi menular, baik yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur, dan parasit serta memberikan obat pencegahan.

Beberapa penyakit yang dokter spesialis tangani adalah sepsis, demam berdarah dengue, chikungunya, rubella, toksoplasmosis, rabies, malaria, infeksi cacing, filariasis, infeksi jamur sistemik, demam tifoid, tetanus, antraks, keracunan makanan karena infeksi, dan lain sebagainya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya