Awas Hipertensi, Pintu Masuk Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah

Hipertensi merupakan pintu masuk penyakit jantung dan pembuluh darah. Serta bisa merusak organ tubuh seperti otak dan mata.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 18 Mei 2019, 12:00 WIB
Diterbitkan 18 Mei 2019, 12:00 WIB
Ilustrasi Hipertensi, Tekanan Darah, Tekanan Darah Tinggi (iStockphoto)
Akan lebih baik lagi jika kita menjaga tekanan darah tetap terkendali sehingga terhindar dari hipertensi (Ilustrasi/iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Menurut data World Health Organization (WHO) pada 2015, ada 1,13 miliar orang di dunia dengan hipertensi. Itu artinya 1 dari 3 orang di dunia hidup dengan kondisi tekanan darah tinggi. Padahal kondisi ini merupakan pintu masuk penyakit jantung dan pembuluh darah.

Hipertensi sekarang jadi masalah utama kita semua, tidak hanya di Indonesia tapi di dunia, karena hipertensi ini merupakan salah satu pintu masuk atau faktor risiko penyakit seperti jantung, gagal ginjal, diabetes, stroke,” kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (PPTM) Kemenkes RI, Cut Putri Arianie, memperingati Hari Hipertensi Sedunia.

Hipertensi perlu diwaspadai karena kondisi ini hadir tanpa keluhan alias silent killer. Hal ini membuat penderita tidak mengetahui dirinya hipertensi. Baru tahu ketika sudah terjadi komplikasi.

Yang mengerikan, komplikasi akibat hipertensi adalah kerusakan organ tubuh. “Semua organ yang memiliki pembuluh darah akan dirusak oleh hipertensi seperti otak,” kata dokter dari Perhimpunan Hipertensi Indonesia, Tunggul Situmorang di kesempatan yang sama seperti mengutip rilis yang diterima Jumat (17/5/2019).

Selain otak, organ-organ tubuh yang menjadi target antara lain mata, jantung, ginjal, dan dapat juga berakibat kepada pembuluh darah arteri perifer.

 

Saksikan juga video menarik berikut ini:

Ayo, Cek Tekanan Darah

Ilustrasi Hipertensi, Tekanan Darah, Tekanan Darah Tinggi (iStockphoto)
Cek tekanan darah (iStockphoto)

Tak sulit sebenarnya mencegah dan mengendalikan hipertensi. Caranya dengan rutin mengukur tekanan darah secara berkala.

“Kita tumbuhkan kesadaran diri kita semua untuk melakukan cek kesehatan, melakukan pengukuran tekanan darah secara berkala, dan mencegah serta mengendalikan hipertensi,” kata Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI, Anung Sugihantono.

Hipertensi dapat dicegah dengan mengendalikan perilaku berisiko. Hindari merokok, diet yang tidak sehat seperti kurang konsumsi sayur dan buah serta konsumsi gula, garam dan lemak berlebih, obesitas, kurang aktivitas fisik, konsumsi alkohol berlebihan dan stres.

Hari Hipertensi Dunia yang digelar setiap 17 Mei bertujuan meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat bahwa hipertensi dapat dicegah dan diobat.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya