Atasi Kolesterol dan Darah Tinggi dengan Diet Sehat, Ini Caranya

Mengelola kolesterol dan tekanan darah sangat penting untuk kesehatan jantung. Ketahui langkah-langkah diet yang efektif untuk mengatasi masalah ini

oleh Silvia Estefina Subitmele Diperbarui 25 Mar 2025, 17:40 WIB
Diterbitkan 25 Mar 2025, 17:04 WIB
Ilustrasi nyeri dada/freepik.com/lovelyday12
Mari kita kenali gejala-gejala kolesterol sebelum terlambat. (Freepik/lovelyday12).... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi merupakan dua kondisi kesehatan yang sering kali saling berkaitan dan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung serta gangguan kardiovaskular lainnya. Pola makan yang tidak sehat, seperti konsumsi makanan tinggi lemak jenuh, garam, dan gula, sering kali menjadi faktor utama yang memperburuk kondisi ini. Oleh karena itu, menerapkan diet sehat yang tepat sangat penting untuk membantu mengontrol kadar kolesterol dan tekanan darah agar tetap dalam batas normal.

Menjaga pola makan sehat bukan hanya tentang membatasi makanan tertentu, tetapi juga memastikan tubuh mendapatkan asupan nutrisi yang seimbang. Konsumsi makanan kaya serat, lemak sehat, dan antioksidan dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) serta menjaga tekanan darah tetap stabil. Selain itu, menghindari makanan olahan dan menggantinya dengan makanan alami yang lebih sehat, bisa menjadi langkah efektif dalam mengatasi kedua kondisi tersebut.

Dengan kombinasi antara diet sehat dan kebiasaan hidup yang baik, seseorang dapat mengontrol kadar kolesterol serta tekanan darah tinggi secara alami tanpa harus bergantung sepenuhnya pada obat-obatan. Artikel ini akan membahas berbagai cara efektif dalam menerapkan diet sehat untuk mengatasi kolesterol dan darah tinggi agar tubuh tetap sehat dan bugar, dirangkum dari berbagai sumber pada Selasa (25/3/2025).

Promosi 1

Panduan Diet Sehat

Cara Mudah Meningkatkan Kesadaran Gizi dan Memilih Makanan Bergizi untuk Hidup Sehat (Foto: Freepik/freepik)
Potret makanan bergizi yang kaya akan serat dan nutrisi (Foto: Freepik/freepik).... Selengkapnya

Kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi merupakan dua kondisi yang saling berkaitan dan dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung, stroke, serta gangguan kesehatan lainnya. Untuk mengelola kondisi ini dengan baik, sangat penting menerapkan pola makan yang sehat dan seimbang. Diet yang tepat tidak hanya membantu menurunkan kadar kolesterol dan tekanan darah, tetapi juga dapat meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.

1. Konsumsi Makanan Kaya Serat

Makanan yang kaya akan serat sangat disarankan dalam pola makan sehari-hari, terutama serat larut yang memiliki peran penting dalam menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) di dalam darah. Serat larut bekerja dengan mengikat kolesterol dalam sistem pencernaan dan membantu mengeluarkannya sebelum dapat diserap ke dalam aliran darah. Selain itu, serat juga berkontribusi dalam menjaga tekanan darah agar tetap stabil. Oatmeal, sereal gandum utuh, kacang-kacangan, sayuran hijau, dan buah-buahan seperti apel, pir, serta jeruk adalah contoh makanan yang kaya akan serat dan baik untuk dikonsumsi secara rutin.

2. Pilih Lemak Sehat

Lemak juga merupakan salah satu komponen penting dalam pola makan, tetapi tidak semua jenis lemak baik untuk tubuh. Mengurangi konsumsi lemak jenuh dan lemak trans dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat serta mengurangi risiko penyakit kardiovaskular. Sebagai gantinya, disarankan untuk memilih sumber lemak sehat seperti minyak zaitun, minyak alpukat, ikan berlemak seperti salmon dan tuna, serta kacang-kacangan dan biji-bijian seperti almond dan kenari yang kaya akan lemak tak jenuh tunggal dan omega-3.

3. Kurangi Konsumsi Garam

Penting untuk mengurangi konsumsi garam guna menurunkan tekanan darah. Asupan garam yang berlebihan dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah karena garam menarik lebih banyak air ke dalam aliran darah, yang meningkatkan volume darah dan tekanan pada dinding pembuluh darah. Untuk mengurangi risiko tekanan darah tinggi, sebaiknya menghindari makanan olahan dan makanan cepat saji yang sering kali mengandung kadar garam tinggi. Sebagai alternatif, penggunaan rempah-rempah alami seperti bawang putih, jahe, lada hitam, atau oregano dapat menjadi pengganti garam untuk menambah cita rasa makanan.

 

4. Konsumsi Protein Nabati

Mana yang Lebih Baik antara Protein Hewani dan Nabati untuk Berat Badan?
Ilustrasi Protein Nabati (Sumber: Polina Tankilevitch/pexels.com)... Selengkapnya

Mengonsumsi protein nabati juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, terutama dalam menjaga kadar kolesterol tetap stabil dan mengontrol tekanan darah. Berbeda dengan protein hewani yang sering kali mengandung lemak jenuh tinggi, protein nabati cenderung lebih sehat dan lebih mudah dicerna oleh tubuh. Sumber protein nabati yang baik meliputi tahu, tempe, lentil, edamame, serta quinoa, yang merupakan biji-bijian kaya nutrisi dengan semua asam amino esensial.

5. Batasi Konsumsi Gula dan Karbohidrat Olahan

Selain mengatur asupan lemak dan garam, penting pula untuk membatasi konsumsi gula serta karbohidrat olahan guna mencegah risiko penyakit metabolik. Gula berlebih serta karbohidrat olahan dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah yang berkontribusi pada peningkatan berat badan dan risiko resistensi insulin. Sebagai alternatif yang lebih sehat, memilih sumber karbohidrat kompleks seperti beras merah, ubi jalar, serta roti gandum utuh dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil.

6. Perbanyak Konsumsi Air Putih

Hidrasi yang cukup juga sangat penting untuk menjaga keseimbangan tubuh. Minum air putih yang cukup dapat membantu menjaga tekanan darah tetap stabil serta mendukung fungsi organ tubuh secara keseluruhan. Kurangnya asupan cairan dapat menyebabkan dehidrasi yang pada akhirnya memengaruhi keseimbangan tekanan darah. Oleh karena itu, dianjurkan untuk minum setidaknya delapan gelas air per hari dan menghindari minuman manis atau bersoda yang dapat meningkatkan kadar gula darah serta menyebabkan dehidrasi.

7. Rutin Berolahraga

Selain menjaga pola makan yang sehat, aktivitas fisik yang rutin juga memiliki peran besar dalam menjaga kadar kolesterol dan tekanan darah tetap normal. Olahraga membantu meningkatkan sirkulasi darah, memperkuat jantung, serta menurunkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh. Beberapa jenis aktivitas fisik yang direkomendasikan antara lain berjalan kaki atau bersepeda selama minimal 30 menit setiap hari, latihan kekuatan ringan seperti yoga atau angkat beban, serta olahraga kardiovaskular seperti berenang atau jogging untuk memperkuat sistem kardiovaskular.

Diet DASH dan Diet TLC

Diet DASH: Atasi Hipertensi Secara Alami

Diet DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension) awalnya dirancang untuk menurunkan tekanan darah, namun juga efektif menurunkan kolesterol. Diet ini menekankan konsumsi buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, dan produk susu rendah lemak. Sementara itu, asupan lemak jenuh, lemak trans, dan natrium dibatasi.

Salah satu kunci keberhasilan Diet DASH adalah pembatasan natrium. Natrium berlebih dapat meningkatkan tekanan darah. Dengan mengurangi asupan garam, Anda dapat membantu mengontrol tekanan darah dan mengurangi risiko komplikasi kesehatan jantung.

Diet DASH juga kaya akan kalium, mineral penting yang membantu menyeimbangkan efek natrium pada tubuh. Sumber kalium yang baik meliputi pisang, kentang, dan sayuran hijau. Dengan menggabungkan pembatasan natrium dan peningkatan kalium, Diet DASH memberikan dampak positif pada kesehatan jantung.

Diet TLC: Perubahan Gaya Hidup untuk Jantung Sehat

Diet TLC (Therapeutic Lifestyle Changes) dikembangkan oleh National Institutes of Health (NIH) untuk mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke. Diet ini fokus pada pembatasan lemak jenuh dan lemak trans, serta peningkatan asupan serat, buah-buahan, dan sayuran.

Diet TLC menekankan pentingnya mengontrol asupan kolesterol. Lemak jenuh dan lemak trans dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL, sehingga perlu dibatasi. Sementara itu, serat larut membantu menurunkan kolesterol LDL.

Dengan mengikuti Diet TLC, Anda secara aktif mengurangi faktor risiko penyakit jantung. Kombinasi pembatasan lemak jahat dan peningkatan asupan serat, buah, dan sayur memberikan dampak positif pada kesehatan jantung dan pembuluh darah.

Buah Apa Saja yang Bisa Menurunkan Darah Tinggi dan Kolesterol?

Menjaga kesehatan jantung adalah hal yang sangat penting, terutama bagi mereka yang memiliki tekanan darah tinggi (hipertensi) dan kadar kolesterol yang tinggi. Kedua kondisi ini dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, seperti serangan jantung dan stroke, jika tidak ditangani dengan baik. Salah satu cara alami untuk membantu mengelola tekanan darah dan kolesterol adalah dengan mengonsumsi makanan yang sehat, termasuk buah-buahan yang kaya akan serat, antioksidan, dan nutrisi penting lainnya.

Berikut adalah beberapa jenis buah yang terbukti bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah tinggi dan kadar kolesterol:

1. Pisang

Pisang dikenal sebagai buah yang kaya akan kalium, mineral yang berperan penting dalam mengatur tekanan darah. Kalium membantu tubuh mengeluarkan natrium berlebih melalui urin, yang pada akhirnya dapat membantu menurunkan tekanan darah. Selain itu, pisang juga mengandung serat yang baik untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah.

2. Alpukat

Alpukat merupakan salah satu buah yang mengandung lemak sehat, terutama lemak tak jenuh tunggal yang bermanfaat dalam menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kolesterol baik (HDL). Selain itu, alpukat juga kaya akan potasium dan magnesium yang berperan dalam mengendalikan tekanan darah.

3. Jeruk

Buah jeruk, termasuk lemon dan grapefruit, kaya akan vitamin C, serat larut, dan senyawa flavonoid yang baik untuk kesehatan jantung. Serat larut dalam jeruk dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dengan mengikatnya di sistem pencernaan sebelum diserap oleh tubuh. Selain itu, kandungan antioksidan dalam jeruk juga membantu menjaga kesehatan pembuluh darah dan mengurangi tekanan darah tinggi.

4. Apel

Apel adalah sumber serat yang sangat baik, terutama serat pektin, yang berperan dalam menurunkan kadar kolesterol dengan menghambat penyerapannya di dalam usus. Selain itu, apel mengandung polifenol yang berfungsi sebagai antioksidan, membantu melindungi pembuluh darah dari kerusakan akibat radikal bebas dan menjaga tekanan darah tetap stabil.

5. Semangka

Semangka mengandung asam amino yang disebut citrulline, yang berperan dalam meningkatkan produksi oksida nitrat di dalam tubuh. Oksida nitrat membantu melebarkan pembuluh darah, sehingga dapat membantu menurunkan tekanan darah. Selain itu, semangka juga memiliki kandungan air yang tinggi, sehingga dapat membantu menjaga hidrasi tubuh dan keseimbangan tekanan darah.

6. Berry (Stroberi, Blueberry, Raspberry)

Buah berry mengandung antioksidan tinggi, terutama flavonoid, yang memiliki efek baik dalam menjaga kesehatan pembuluh darah dan menurunkan tekanan darah. Studi menunjukkan bahwa konsumsi buah berry secara rutin dapat membantu meningkatkan elastisitas pembuluh darah, sehingga darah dapat mengalir lebih lancar. Selain itu, kandungan serat dalam buah berry juga membantu menurunkan kadar kolesterol jahat.

7. Kiwi

Kiwi adalah buah yang kaya akan vitamin C dan kalium, yang berperan dalam menurunkan tekanan darah dengan membantu tubuh mengeluarkan natrium berlebih. Selain itu, kiwi juga mengandung serat yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dengan mengikat lemak dalam sistem pencernaan sebelum diserap oleh tubuh.

8. Delima

Buah delima mengandung antioksidan kuat yang dikenal sebagai punicalagin dan flavonoid, yang membantu melindungi jantung dengan mengurangi peradangan dalam pembuluh darah. Delima juga dikenal memiliki efek penurun tekanan darah dengan meningkatkan produksi oksida nitrat, yang dapat membantu melebarkan pembuluh darah dan meningkatkan aliran darah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya