5 Cara Alami Tingkatkan Kesuburan

Sebagai upaya untuk meningkatkan kesuburan, Anda bisa melakukan hal-hal berikut ini

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Jun 2019, 09:00 WIB
Diterbitkan 25 Jun 2019, 09:00 WIB
Mimpi Hamil? Sesuatu yang Menarik Akan Datang di Hidup Anda
Ingin hamil? Ini cara alami agar subur. (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Kesuburan pasangan adalah syarat penting istri bisa hamil. Banyak pasangan yang mencoba berbagai cara, baik jalur medis maupun non-medis untuk meningkatkan kesuburan. 

Bagi Anda yang baru menikah dan ingin meningkatkan kesuburan untuk meningkatkan peluang hamil, berikut beberapa hal yang bisa dilakukan:

- Hindari makanan yang tinggi lemak jenuh

Mengonsumsi lemak jenuh atau lemak trans diketahui dapat meningkatkan risiko infertilitas ovulasi. Lemak trans umumnya didapatkan dari beberapa jenis makanan seperti margarin, makanan yang digoreng dan produk olahan.

Sebuah penelitian menemukan, memilih lemak trans daripada lemak tak jenuh dapat meningkatkan risiko infertilitas ovulasi sebesar 31 persen. Mengonsumsi lemak trans sebagai pengganti dari jenis karbohidrat, bahkan dapat meningkatkan risiko ini hingga 73 persen.

- Kurangi asupan karbohidrat

Diet rendah karbohidrat dapat membantu Anda mendapatkan berat badan yang ideal, mengurangi aktivitas hormon insulin, mengurangi proses pembentukan lemak cadangan, serta membantu keteraturan menstruasi.

Berdasarkan sebuah penelitian, ketika asupan karbohidrat meningkat, maka risiko infertilitas juga ikut naik. Dalam studi tersebut, wanita yang makan lebih banyak karbohidrat berisiko 78 persen lebih besar mengalami infertilitas daripada mereka yang menerapkan diet rendah karbohidrat.

 

Saksikan Juga Video Menarik Berikut

Perbanyak Makan Serat

Liputan 6 default 3
Ilustraasi foto Liputan 6

Serat dapat membantu tubuh membuang hormon berlebih dan menjaga keseimbangan gula darah. Selain itu, konsumsi lebih banyak serat dapat menjaga berat badan karena menimbulkan efek kenyang yang lebih lama.

Beberapa contoh makanan tinggi serat adalah biji-bijian, buah-buahan, sayuran, dan kacang-kacangan.

- Rutin berolahraga

Faktanya, gaya hidup yang tidak aktif telah dikaitkan dengan risiko infertilitas yang lebih tinggi. Berat badan yang tidak ideal berpotensi menurunkan tingkat kesuburan.

Jumlah lemak yang berlebih atau terlalu sedikit juga dapat mengganggu siklus haid, yang selanjutnya mengganggu kesuburan.

Sebuah penelitian menemukan bahwa olahraga selama 1 jam per minggu dikaitkan dengan risiko infertilitas yang lebih rendah, yaitu 5 persen.

Untuk wanita dengan berat badan berlebih, aktivitas fisik yang sedang dan intens akan berefek positif pada penurunan berat badan sekaligus kesuburan.

 

Jangan lupa sarapan

Sarapan Pagi Breakfast
Ilustrasi Foto Sarapan (iStockphoto)

Sarapan lebih banyak dapat membantu pria maupun wanita dari masalah kesuburan. Satu studi menemukan, sarapan dalam porsi yang lebih besar bisa mengurangi efek hormonal sindrom ovarium polikistik (PCOS) yang merupakan penyebab infertilitas.

Untuk wanita dengan berat badan normal, kalori yang didapat dari sarapan bisa mengurangi kadar insulin sebesar 8 persen dan testosteron sebesar 50 persen.

Tingkat insulin dan testosteron yang tinggi dapat berkontribusi pada ketidaksuburan. Meski begitu, peningkatan porsi sarapan harus diimbangi dengan olahraga yang cukup, serta jumlah karbohidrat dan lemak tidak terlalu banyak.

- Konsumsi makanan kaya nutrisi ataupun suplemen pendamping

Ada banyak nutrien yang telah terbukti dapat menaikkan jumlah sperma dan meningkatkan motilitasnya. Dalam hal ini yang dimaksud mobilitas adalah kemampuan sperma untuk bergerak ke arah yang tepat dan menemukan sel telur untuk dibuahi.

Sedangkan nutrien tersebut adalah karnitin, arginin, zat besi, selenium, dan vitamin B12. Anda bisa mendapatkannya dari daging sapi, unggas, sayuran, ataupun lewat suplemen pendamping.

Selain menerapkan cara-cara alami di atas untuk tingkatkan kesuburan, optimalkan juga dengan menghindari pemicu stres hormonal Anda, seperti rokok, alkohol, kurang tidur, serta stres psikis yang berlebih.

Jika, Anda dan pasangan sudah menjalani gaya hidup sehat tapi dalam usia pernikahan dua tahun tak ada tanda-tanda kehamilan sudah saatnya berkonsultasi dengan dokter obstetri dan ginekologi. 

 

 

Penulis: dr Muhammad Iqbal Ramadhan/Klikdokter

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya