Liputan6.com, Jakarta Perceraian Song Joong Ki dan Song Hye Kyo rupanya bukan gosip semata. Song Joong Ki akhirnya buka suara soal kebenaran perceraian pasangan yang dipertemukan saat bermain serial drama Descendants of the Sun.
Song Hye Kyo pun sudah merespons kabar soal perceraian ini. Ia mengungkapkan alasan Song Song Couple bercerai karena tidak dapat mengatasi perbedaan kepribadian seperti mengutip laman Soompi, Kamis (27/6/2019).
Baca Juga
Saat orang menikah tentu tidak menginginkan adanya perpisahan. Berikut saran pakar agar pernikahan tidak berakhir dalam perceraian.Â
Advertisement
1. Konseling Pranikah
Psikolog konseling dan terapi, Dennis Paget, menyarankan pasangan untuk melakukan konseling pranikah untuk mengawali pernikahan dengan baik. Pernikahan tidak berbeda dari belajar dan bekerja. Dibutuhkan kerja keras agar pernikahan dapat harmonis, gembira, dan damai.
Dr. Adrienne Levy, spesialis terapi pernikahan dan keluarga menambahkan cinta dan kepercayaan tidak cukup untuk pernikahan yang tahan lama, dibutuhkan keterampilan untuk mendengarkan secara efektif, mengelola emosi negatif, dan berkomunikasi tanpa menyalahkan atau defensif agar tantangan dalam pernikahan dapat dihadapi seperti melansir Dr. Dennis Paget, seperti melansir dari laman Equitable Mediation.
Â
2. Pelan-Pelan
Terapis pernikahan dan keluarga dari pusat konseling Skylight, David Klow, mengatakan jangan terburu-buru mengatakan bercerai ketika masalah tak kunjung selesai. Luangkan waktu untuk menyelesaikan masalah untuk menyelamatkan pernikahan.
3. Bicara soal kita
Mark Sichel, psikoterapis dan konsultan di New York, mengatakan para pasangan harus berhenti memikirkan diri sendiri. Ketika mereka fokus pada "KITA", hubungan pernikahan akan menjadi perhatian utama pasangan. Hentikan segala pertarungan dan ciptakan kemenangan.
"Pikirkan seperti ini, KITA adalah tim tuan rumah, ketika KITA menang, setiap anggota mendapat manfaat", kata Mark.
4. Kenali pasangan lebih dalam
Psikolog Agnes Oh mengatakan banyak pasangan yang belum memiliki pengetahuan yang cukup tentang satu sama lain. Cara terbaik untuk mendekatkan diri kepada pasangan yaitu dengan rasa ingin tahu satu sama lain. Masih banyak pasangan yang belum menghabiskan waktu utuk saling mengenal lebih dalam secara proaktif dan konsisten. Konflik muncul dari ketidaktahuan sepenuhnya yang mengarah pada kesalahpahaman.
Â
Advertisement
5. Jujur
Justin Tobin, terapis pendiri Tobin Counseling Group, mengatakan pertama-tama katakan sejujurnya kepada pasangan apa yang Anda minta dan tawarkan dalam pernikahan. Anda juga harus membangun kepercayaan dengan pasangan Anda. Jika kalian percaya bahwa kalian bisa melakukan ini, pernikahan Anda akan berhasil.
6. Komunikasi
Psikolog kesehatan klinis, Dr. Rae Mazzei mengatakan bahwa pasangan mungkin mengalami komunikasi yang gagal, termasuk sering bertengkar atau saling menghindar. Sebagai terapis pasangan, Rae sarankan untuk menjaga komunikasi tetap terbuka.
Usahakan untuk mendengar dan menumbuhkan empati dengan pasangan Anda. Hindari komentar menghina, menyakitkan, defensif, dan argumentatif. Jika Anda ingin berkomitmen dengan pernikahan Anda, cobalah ubah gaya komunikasi Anda.
7. Belajar memperbaiki
Konselor dan psikoterapis, John Taylor, mengatakan perbaikan adalah tindakan yang diperlukan setelah bertengkar. Berikut langkah-langkah perbaikannya:
- Buatlah list perasaan Anda selama Anda bertengkar. Jangan beritahu satu sama lain mengapa Anda merasa seperti itu, karena dapat menyalahkan.
- Bicaralah. Jelaskan keinginan Anda setenang mungkin. Untuk orang yang mendengarkan, jangan mencoba memotong atau mengelak.
- Dengarkan untuk mengerti bukan menanggapi. Anda akan memiliki kesempatan untuk mengutarakan perasaan Anda.
- Jelaskan alasan Anda marah dan pemicunya. Anda bisa mendapatkan informasi mengenai diri sendiri dan pasangan tentang emosi Anda.
- Bertanggung jawab. Kedua pihak perlu bertanggung jawab atas pertarungan atau pemutusan. Langkah ini termasuk permintaan maaf jika diperlukan.
- Rencana. Jelaskan apa yang Anda akan ubah dalam situasi yang sama dengan cara positif. Dengan cara itu hubungan dapat ditegaskan, kebutuhan terpenuhi, dan pertarungan dapat dihindari.
Â
Penulis: Febrianingsih Alamako
Â