Liputan6.com, Jakarta Selama ini, orang-orang menganggap kalus atau kapalan abat berjalan telanjang kaki, adalah masalah yang mengganggu aktivitas sehari-hari. Namun, sebuah studi menunjukkan hal berbeda.
Dalam penelitian yang dimuat di jurnal daring Nature, kapalan atau kulit yang menebal ketika orang berjalan tanpa alas kaki, ternyata bermanfaat. Mereka punya peran untuk melindungi kaki secara alami.
Baca Juga
Melansir Live Science pada Jumat (5/7/2019), kapalan memberikan perlindungan pada kaki, tanpa mengurangi kepekaan. Berbeda apabila kita memakai sepatu, yang mengurangi sensitivitas dan mengubah tekanan dari telapak kaki ke sendi yang lebih tinggi pada kaki.
Advertisement
Namun para ilmuwan tidak mengatakan bahwa berjalan tanpa alas kaki lebih menyehatkan daripada memakai alas.
Saksikan juga video menarik berikut ini:
Terkait dengan Evolusi Manusia
Untuk studi ini, para peneliti dari berbagai institusi pendidikan di Amerika Serikat, Jerman, dan Afrika, melakukan perbandingan antara efek kapalan pada kaki dengan efek pemakaian sepatu pada lebih dari 100 orang dewasa.
Mereka menemukan bahwa efek tersebut bisa dikaitkan dengan evolusi manusia.
"Manfaat sensorik dari telanjang kaki mungkin memiliki implikasi kesehatan, tetapi ini perlu dipelajari," kata Daniel Lieberman, profesor biologi evolusi manusia di Harvard University, AS yang terlibat dalam penelitian ini.
Lieberman menjelaskan, selama 200 ribu tahun eksistensi manusia di dunia, orang-orang sudah berjalan tanpa alas kaki. Kapalan, adalah salah satu solusi evolusi untuk melindungi telapak kaki.
Dalam studi ini, peserta yang berjalan tanpa alas kaki sampai mengalami kapalan, kepekaan atau kemampuan kaki untuk merasakan sensasi tanah saat berjalannya, tidak berkurang. Berbeda dengan sepatu yang meredam hal ini.
Advertisement
Tidak Melindungi dari Panas dan Tajam
Yang perlu diingat adalah, kapalan tidak melindungi telapak kaki dari panas, benda tajam, atau memberikan kenyamanan dan keamanan seperti alas kaki. Mereka hanya bertindak seperti bantal.
Namun, meski kaki mengalami kalus, reseptor sensorik di kaki masih bisa mendeteksi perbedaan permukaan tanah dengan mengirimkan sinyal ke otak. Tanpa hambatan, sensasi tersebut bisa membantu seseorang menjaga keseimbangan, memperkuat otot, serta menciptakan koneksi saraf yang lebih kuat antara kaki dan otak.
Karena itu, di usia anak-anak, seseorang disarankan untuk berjalan tanpa alas kaki di atas rumput yang lembab.
"Dengan tujuan untuk merangsang aferen (saraf yang bepergian ke otak) karena alasan perkembangan," kata Thomas Milani, profesor dari Technische Universität Chemnitz di Jerman yang juga ikut dalam studi ini.