Hilangkan Kesan Kaku, RS di Indonesia Jadi Finalis Penghargaan Bergengsi Dunia

Salah satu rumah sakit di Indonesia ini masuk sebagai finalis ajang penghargaan bergengsi dunia.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 13 Jul 2019, 14:00 WIB
Diterbitkan 13 Jul 2019, 14:00 WIB
Rumah Sakit
Rumah Sakit Pondok Indah - Bintaro Jaya menjadi finalis di ajang penghargaan bergengsi dunia, Finalis World Architecture Festival 2019. (Dok RS Pondok Indah Group)

Liputan6.com, Jakarta Konsep menghilangkan kesan kaku terhadap pasien dan orang yang berkunjung membuat salah satu rumah sakit di Indonesia lolos menjadi finalis di ajang penghargaan bergengsi dunia. RS Pondok Indah – Bintaro Jaya masuk sebagai finalis dalam World Architecture Festival 2019.

Ajang tersebut merupakan penghargaan tahunan bagi para arsitek di seluruh dunia. Pada tahun ini, desain arsitektur gedung RS Pondok Indah – Bintaro Jaya masuk kategori Health – Completed Buildings yang memikat para juri.

Chief Executive Officer Rumah Sakit Pondok Indah Group, Yanwar Hadiyanto menyampaikan, kategori Health-Completed Buildings yang didapuk RS Pondok Indah – Bintaro Jaya bersanding dengan desain arsitektur fasilitas kesehatan lain asal Nepal, Swedia, Ghana, Inggris, Jepang, Australia, Swiss, Inggris, dan Singapura.

“Sungguh menjadi suatu kebanggaan kami bahwa desain rumah sakit ketiga RS Pondok Indah Group dapat terpilih menjadi salah satu finalis dalam World Architecture Festival 2019. Sejak merencanakan pembangunan rumah sakit ini, kami memang ingin menghilangkan kesan kaku dan dingin yang membuat orang segan untuk datang ke rumah sakit,” papar Yanwar dalam keterangan rilis kepada Health Liputan6.com, Jumat (12/7/2019).

“Kami ingin rumah sakit ini menjadi rumah sakit yang nyaman dan hangat. Itulah kenapa rumah sakit ini mengedepankan konsep green and homey.  Bangunannya menggunakan banyak material kaca, yang memungkinkan pencahayaan natural dari sinar matahari masuk sebanyak-banyaknya. Ini dapat mengurangi penggunaan listrik.

Sebagai tanda sambutan hangat kepada pasien dan pengunjung rumah sakit, beberapa instalasi karya seni berbentuk fauna berukuran real size di lobi utama. Hal ini ikut menghadirkan suasana alam.

“Kami pun memanfaatkan ruang terbuka hijau sebagai oase penyejuk dari material bangunan yang terkesan futuristik,” lanjut Yanwar

 

Simak Video Menarik Berikut Ini:

Dukung Pemulihan Pasien

Konsep green and homey dipilih untuk membuat pasien merasa nyaman meski sedang berada di rumah sakit. Konsep ini juga diharapkan mendukung proses pemulihan pasien.

“Sejak perencanaan, kami selalu berkomunikasi secara intens dan bekerja berdampingan dengan tim arsitektur. Kami menginginkan sebuah rumah sakit yang dapat mengakomodir harapan pengunjung memenuhi kebutuhan terhadap faktor keselamatan dan pelayanan. Tentunya, tetap nyaman,” tambah Yanwar.

Desain interior RS Pondok Indah - Bintaro Jaya membuat siapapun yang datang lupa kalau sedang berada di rumah sakit. Semua ruangan, termasuk ruang rawat inap dirancang untuk membuat suasana nyaman.

Di dalam rumah sakit yang mulai beroperasi sejak April 2017 ini, berbagai instalasi karya seni kreasi anak bangsa menghiasi sudut-sudut ruang berpadu harmonis dengan arsitektur bangunan. Goresan tangan seniman cilik hasil Drawing Competition siswa SD di sekitar RS Pondok Indah – Bintaro Jaya dipajang di Klinik Anak, berbagai pahatan, serta lukisan-lukisan ciptaan para seniman nasional.

Konsep arsitektur rumah sakit yang berlokasi di Bintaro Jaya dipercayakan kepada firma arsitek Silver Thomas Hanley (STH) sebagai Lead Architect dan Arkonin sebagai Architect of Record. Desain modern dengan banyak ornamen lengkung ikut mempermanis sudut bangunan.

Ramah Lingkungan

Rumah Sakit
RS Pondok Indah - Bintaro Jaya dikembangkan sebagai smart hospital, yang juga ramah lingkungan. (Dok RS Pondok Indah Group)

RS Pondok Indah - Bintaro Jaya dikembangkan sebagai smart hospital. Ini menggunakan sistem informasi rumah sakit digital dan terintegrasi antar setiap unit dan dengan RS Pondok Indah lainnya.

Arsitektur dan interior yang dirancang sedemikian rupa tetap membuat rumah sakit dengan sistem digital dan teknologi. Rumah sakit ini terdiri dari tujuh lantai dengan luas lahan 12.600 meter persegi dan luas bangunan 34.000 meter persegi.

Secara bangunan dan pengelolaan, RS Pondok Indah - Bintaro Jaya mengedepankan aspek ramah lingkungan. Pengelolaan limbah (waste management) ikut diperhatikan.

“Selain itu, bangunan juga mengadopsi konsep sustainable sites initiative (SITES), efisiensi air dan energi, dan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) yang didukung oleh teknologi terdepan untuk mengurangi produksi gas polutan,” Yanwar melanjutkan.

Tim arsitektur RS Pondok Indah – Bintaro Jaya mempresentasikan desain rumah sakit di hadapan para delegasi dan juri internasional di World Architecture Festival yang berlokasi di Amsterdam. Pemenang penghargaan World Architecture Festival ini akan diumumkan pada Desember 2019.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya