5 Fakta Terkait Kasus Dugaan Pelecehan Seksual yang Dilakukan Dokter Kandungan di Garut

Seorang oknum dokter kandungan diduga melakukan pelecehan seksual saat memeriksa pasien ibu hamil di sebuah rumah sakit swasta di Garut, Jawa Barat (Jabar).

oleh Devira Prastiwi Diperbarui 16 Apr 2025, 10:05 WIB
Diterbitkan 16 Apr 2025, 10:05 WIB
Tulisan Resep Obat Sangat Jelek, Netizen Mengolok-olok Dokter Ini
Ilustrasi dokter menulis resep | Via: istimewa... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Belum lama ini terjadi lagi kasus dugaan pelecehan seksual di rumah sakit. Kali ini, seorang oknum dokter kandungan diduga melakukan pelecehan seksual saat memeriksa pasien ibu hamil di sebuah rumah sakit swasta di Garut, Jawa Barat (Jabar).

Kejadian dugaan pelecehan seksual itu dibenarkan Kadinkes Garut Leli Yuliani kepada wartawan di Lapangan Otista, Selasa 14 April 2025. Namun dirinya mengatakan, kasus itu terjadi pada 2024 lalu.

"Saya harus periksa lagi pastinya kapan, tapi kalau tidak salah ini di tahun 2024. Kejadiannya bukan di RS milik pemerintah," ujar Leli, Selasa 14 April 2025.

Leli juga mengatakan, peristiwa pelecehan itu diduga kuat terjadi klinik swasta. Namun, dokter kandungan berinisial SF itu, pernah bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten atau Pemkab Garut dan berdinas di RS Malangbong.

"Yang bersangkutan bukan orang sini," terang Leli.

Kepolisian Resort Garut (Polres Garut) pun juga memastikan perkara dugaan kasus pelecehan seksual oknum dokter kandungan terhadap pasiennya yang tengah viral saat ini, terjadi pada 2024 lalu.

"Tepatnya pada tanggal 20 Juni 2024, atau hampir 10 bulan yang lalu," ujar Kapolres Garut AKBP Mochammad Fajar Gemilang, dalam penyelidikan di lokasi kejadian, Selasa 15 April 2025.

Menurut Fajar, hasil penyelidikan sementara diketahui, kejadian dugaan perbuatan asusila itu berlangsung di sebuah klinik kesehatan swasta, wilayah Kecamatan Garut Kota.

Polres Garut bersama tim Polda Jawa Barat membentuk tim khusus yang ditugaskan mengungkap dugaan pelecehan seksual dokter kandungan kepada pasiennya di salah satu klinik kesehatan di Garut.

Berikut sederet fakta terkait kejadian kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oknum dokter di rumah sakit dihimpun Tim News Liputan6.com:

 

1. Kasus Viral di Sosial Media, Bukan di RS Pemerintah

Ilustrasi dokter/dok. Unsplash Hush Naidoo
Ilustrasi dokter/dok. Unsplash Hush Naidoo... Selengkapnya

Kasus dugaan asusila di rumah sakit terjadi lagi. Seorang oknum dokter kandungan diduga melakukan pelecehan seksual saat memeriksa pasien ibu hamil di sebuah rumah sakit swasta di Garut.

Kadinkes Garut Leli Yuliani kepada wartawan di Lapangan Otista, Selasa 15 April 2025 membenarkan adanya dugaan pelecehan terhadap pasien tersebut. Namun dirinya mengatakan, kasus itu terjadi pada tahun 2024 lalu.

"Saya harus periksa lagi pastinya kapan, tapi kalau tidak salah ini di tahun 2024. Kejadiannya bukan di RS milik pemerintah," katanya.

Leli juga mengatakan, peristiwa pelecehan itu diduga kuat terjadi klinik swasta. Namun, dokter kandungan berinisial SF itu, pernah bekerjasama dengan Pemkab Garut dan berdinas di RS Malangbong.

"Yang bersangkutan bukan orang sini," jelas Leli.

 

2. Kasus Didalami Polisi, Korban Belum Lapor

MMPI bagi Peserta PPDS, Apa Cukup untuk Deteksi Kelainan Seksual?
Ilustrasi tindak kekerasan seksual oleh dokter residen Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Universitas Padjadjaran (Unpad) menambah catatan hitam di dunia pendidikan kedokteran. Foto dibuat oleh AI.... Selengkapnya

Kepolisian Resort Garut (Polres Garut), Jawa Barat, memastikan perkara dugaan kasus pelecehan seksual oknum dokter kandungan terhadap pasiennya yang tengah viral saat ini, terjadi pada tahun 2024.

"Tepatnya pada tanggal 20 Juni 2024, atau hampir 10 bulan yang lalu," ujar Kapolres Garut AKBP Mochammad Fajar Gemilang, dalam penyelidikan di lokasi kejadian, Selasa 15 April 2025.

Menurutnya, hasil penyelidikan sementara diketahui, kejadian dugaan perbuatan asusila itu berlangsung di sebuah klinik kesehatan swasta, wilayah Kecamatan Garut Kota.

"Kejadian yang dalam video tersebut berlangsung di sini (klinik tersebut)," ujar dia menunjukan tempat kejadian sesuai dengan gambar dalam video yang beredar.

Belakangan diketahui, aksi asusila itu dilakukan oknum dokter kandungan berinisial MSF alias I. Fajar memastikan. lembaganya terus melakukan pendalaman, terutama dari korban utama dalam yang terekam dalam video itu.

"Karena sampai saat ini, korban belum melapor ke kami," terang Fajar.

 

3. Polres Garut Bentuk Tim Khusus

ilustrasi dokter
ilustrasi dokter (Foto: Pexels.com/Raw Pixel)... Selengkapnya

Kapolres Garut AKBP Mochammad Fajar Gemilang menerangkan, Polres Garut bersama tim Polda Jawa Barat membentuk tim khusus yang ditugaskan mengungkap dugaan pelecehan seksual dokter kandungan kepada pasiennya di salah satu klinik kesehatan di Garut.

"Tentu kita juga membuka posko pengaduan masyarakat," ucap dia.

Fajar mengatakan, menindaklanjuti informasi viral di media sosial mengenai dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oknum dokter kandungan kepada pasiennya seorang ibu hamil.

Lembaganya langsung bergerak cepat, termasuk membentuk tim khusus untuk mengungkap perbuatan asusila terduga dokter kandungan MF yang dilakukan di salah satu klinik swasta Karya Harsa itu.

"Apabila dugaan itu benar kita masih mengumpulkan alat bukti, kita akan proses ditangani secara tuntas," ujar dia.

 

4. Dokter Sudah Beberapa Hari Tidak Praktik

4 Langkah-Langkah Mendeteksi Dini Penyakit Autoimun (photo by pexels.com)
Ilustrasi alat-alat dokter (sumber foto: pexels.com/Pixabay)... Selengkapnya

Menurut Kapolres Garut AKBP Mochammad Fajar Gemilang, hasil keterangan sementara para saksi termasuk hasil tangkapan CCTV, menyatakan perkara asusila itu dilakukan di klinik Karya Harsa di wilayah perkotaan Garut.

"Data sementara yang kita peroleh terjadi di 20 Juni 2024, jadi sekitar 10 bulan yang lalu," katanya.

Lembaganya, lanjut Fajar, masih menghimpun informasi mengenai korban, karena saat ini belum ada laporan.

"Tapi polres Garut dan polda Jabar langsung membentuk tim khusus mendalami dan memproses penyelidikan," ujar dia.

Selain itu, terduga dokter kandungan MF dipastikan merupakan karyawan klinik kesehatan itu, saat perkara tersebut berlangsung.

"Sementara dokter sudah tiga hari sudah tidak praktik," tegas Fajar.

 

5. Kemenkes Bergerak Cepat

Waktu yang Tepat Untuk ke Dokter saat Merasakan Gejala Hipotensi (Pexels.com)
Ilustrasi seorang dokter (Foto/Sumber: Pexels.com/Kaboompics.com)... Selengkapnya

Menanggapi kasus dugaan pelecehan seksual di Garut, Jawa Barat, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) bergerak cepat.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Aji Muhawarman, menyatakan bahwa Kemenkes telah berkoordinasi dengan Konsil Kesehatan Indonesia (KKI) untuk menonaktifkan sementara Surat Tanda Registrasi (STR) dokter tersebut.

Aji mengatakan, penonaktifan sementara ini dilakukan sambil menunggu hasil investigasi lebih lanjut.

"Sudah, Kemenkes sudah koordinasi dengan KKI untuk nonaktifkan sementara STR-nya (Surat Tanda Registrasi) sambil menunggu investigasi lebih lanjut," kata Aji Muhawarman.

Langkah cepat Kemenkes ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menangani kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh tenaga medis. Hal ini juga diharapkan dapat memberikan rasa aman dan keadilan bagi korban.

Infografis Muncul Wacana Naturalisasi Dokter Asing di Indonesia. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah
Infografis Muncul Wacana Naturalisasi Dokter Asing di Indonesia. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya