Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Terbuat dari Kulit Lengan, Ada Batu dalam Penis Pria Trans di Portugal

Pria yang dulunya wanita ini mengembangkan batu dalam penisnya yang terbuat dari daging lengannya

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 02 Agu 2019, 23:59 WIB
Diterbitkan 02 Agu 2019, 23:59 WIB
20160525-Ilustrasi Alat Kelamin Pria-iStockphoto
Ilustrasi Alat Kelamin Pria (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Seorang pria trans di Portugal membentuk penisnya dari kulit lengan. Namun, prosedur tersebut membuat batu terbentuk di uretranya.

Batu yang mirip dengan batu ginjal itu dilaporkan membuat pria 22 tahun itu sulit buang air dengan benar. Kejadian itu tercatat dalam sebuah jurnal kedokteran yang ditulis oleh para dokter dari rumah sakit universitas di Combria, Portugal.

Mengutip Metro pada Jumat (2/8/2019), pria trans itu menggunakan daging dari lengannya untuk membentuk penisnya. Meski begitu, para petugas medis menulis bahwa prosedur itu berisiko menyebabkan komplikasi.

Para dokter juga mencatat bahwa sekitar 80 persen pasien yang membentuk penis dari kulit lengan memiliki masalah komplikasi.

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini


Mirip Batu Ginjal

20160525-Ilustrasi Alat Kelamin Pria-iStockphoto
Ilustrasi Alat Kelamin Pria (iStockphoto)

Pria yang mengubah jenis kelaminnya dari wanita pada 2014 ini didiagnosis urethral lithiasis, di mana batu terbentuk dalam saluran urin penis. Kondisi ini sangat mirip dengan batu ginjal.

Dalam jurnal BMJ Case Reports, dokter mengatakan bahwa kondisi itu memang jarang terjadi setelah operasi ganti kelamin.

Mereka menemukan bahwa uretra pria trans itu menyempit dan rambut-rambut kecil di bagian dalamlah yang kemungkinan, mendorong kondisi itu berkembang.


Dokter Sempat Kebingungan

Penis
Ilustrasi penis (iStockphoto)

Para dokter akhirnya menghancurkan batu-batu itu dengan laser berelemen holmium walau sebelumnya sempat kebingungan dalam penanganannya.  Sehingga, apa yang mereka lakukan ini adalah sebuah 'improvisasi.'

"Meskipun tingkat kekambuhan yang tinggi dalam literatur, kami memiliki tindak lanjut hingga 40 bulan tanpa komplikasi," tulis para dokter dalam laporannya.

Mereka menambahkan, prosedur laser holmium mungkin bisa menjadi alat yang efektif dalam pengobatan komplikasi urologis seperti kasus neurethral lithiasis.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya