Liputan6.com, Jakarta Sebanyak 7,5 persen anak di Indonesia mengalami alergi susu sapi. Persentase tersebut setara dengan 2,5 juta orang anak.
Data ini disampaikan Brand Manager SGM Eksplor Advance+ Sorya, Meuthia Athaya, mengutip dari dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pada 2014 dan rekomendasi tata laksana alergi susu sapi Asia Pac Allergy pada 2013.
Baca Juga
Gejala alergi susu baru terlihat ketika seorang anak mulai diperkenalkan dengan makanan keluarga, di umur satu atau dua tahun. Namun, kemunculan gejala itu tidak bisa diprediksi secara akurat.
Advertisement
Sebab, setiap anak berbeda – beda. Biasanya akan timbul setelah anak lepas ASI (air susu ibu) dan mulai mengonsumsi susu sapi.
Akan tetapi orangtua tak perlu khawatir, karena Konsultan Tumbuh Kembang Anak, Prof Dr dr Rini Sekartini SpA(K) membeberkan apa saja yang bakal anak perlihatkan jika dia memang alergi susu sapi.
Gejala Alergi Susu Sapi
Menurut Rini, tanda-tanda akan adanya alergi tersebut bisa timbul dalam berbagai wujud.
Dalam saluran cerna, gejala yang timbul bisa muntah, keram perut, kolik, atau diare. Sedangkan di kulit, berbentuk ruam-ruam atau bintik-bintik. Serta saluran pernapasan berupa pilek atau napas yang tidak beraturan.
Rini mengatakan bahwa gejala tersebut bisa timbul satu per satu atau bahkan gabungan dari saluran cerna, kulit, dan saluran pernapasan. Dan ini berbeda di setiap anak.
Namun, untuk mengetahui secara pasti, sebaiknya orangtua tidak mencari tahu di internet maupun sumber lainnya. Melainkan langsung ke tenaga medis profesional. Terkadang diperlukan pula uji laboratorium.
“Itu harus dipastikan dahulu. Bahwa memang benar dia alergi susu sapi. Karena ada beberapa gejala yang seperti alergi susu sapi tapi dia tidak (alergi),” kata Rini dalam sebuah diskusi pada Rabu, 28 Agustus 2019.
Advertisement
Penyebab Alergi Susu Sapi
Alergi susu dapat menimpa seorang anak dari latar manapun. Namun, anak yang orangtuanya memiliki riwayat alergi susu, cenderung mengidap alergi yang sama.
Oleh sebab itu, sebaiknya melakukan pencegahan alergi pada anak yang berpotensi terkena. Misalkan, dengan mengonsumsi susu yang sudah diproses dengan sistem PHP (Partially Hydrolyzed Protein). Susu tersebut merupakan susu sapi yang proteinnya diminimalisir sehingga mengurangi kemungkinan terkena.
Cara Mengendalikan Alergi Susu Sapi
Yang dapat orangtua lakukan apabila sang buah hati dipastikan mengidap alergi susu sapi adalah menghindari pemberian susu sapi dan turunannya. Serta memberikan nutrisi alternatif susu sapi, guna memenuhi kebutuhan nutrisi anak.
Sebab, nutrisi dari susu merupakan kebutuhan dasar bagi anak untuk bisa bertumbuh dan berkembang secara optimal.
Pengonsumsian susu sapi pada anak yang memiliki alergi susu sapi sangat berbahaya. Tingkat imunitas dalam tubuh anak yang masih belia belum cukup kuat untuk bisa menanggulanginya. Sehingga memaksa anak untuk meminum susu sapi dapat berakibat fatal hingga meninggal.
Menurut Rini, secara teori gejala alergi susu sapi dapat hilang seiring pertumbuhan anak. Sebab, imunitas anak akan semakin kuat, sehingga sanggup mengatasi gejala–gejalanya.
Sang anak boleh secara perlahan dikenalkan dengan produk turunan susu seiring pertumbuhannya. Tidak lupa juga, orangtua perlu memperhatikan label produk pangan agar bisa yakin bahwa kandungan di dalamnya tidak membahayakan kesehatan anak.
Penulis : Selma Vandika
Advertisement