Liputan6.com, Jakarta Tidak hanya membuat kecanduan dan mengganggu pola hidup, gawai juga menyebabkan mata kering.
"Terlalu lama aktivitas visual, baik itu dengan gawai, komputer, atau televisi adalah salah satu faktor penyebab mata kering," ucap dokter spesialis mata Nina Asrini Noor di Dry Eye Center, Jakarta Eye Center (JEC) di Jakarta ditulis Jumat (13/9/2019).
Baca Juga
Mata kering adalah suatu kondisi ketika lapisan air mata mengalami ketidakstabilan yang menyebabkan kualitas dan kuantitas air mata menjadi terganggu. Kondisi ini ditandai dengan mata yang terasa perih, mudah lelah, dan terasa sepet.
Advertisement
"Misalnya main komputer sebentar rasanya capek, main handphone pun begitu," tambah Nina.
Mata kering juga dapat menyebabkan kerusakan atau peradangan pada permukaan mata. Bahkan, menurut data JEC tahun 2017, penderita mata kering di Indonesia mencapai 30,6 persen dan diduga akan terus meningkat setiap tahunnya.
Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini
Faktor Lain Bikin Penyebab Mata Kering
Berikut beberapa penyebab seseorang bisa mengalami mata kering seperti diungkap Nina:
1. Usia diatas 50 tahun, khususnya wanita yang mengalami pascamenopause.
2. Faktor lingkungan seperti debu, kering, berangin, dan asap rokok.
3. Riwayat operasi mata atau penyakit lain yang dapat memicu mata kering.
4. Penggunaan obat tertentu, baik obat minum atau tetes mata.
5. Pemakaian lensa kontak yang tidak sesuai instruksi dokter.
6. Terlalu lama aktivitas visual.
7. Penyakit metabolik seperti diabetes.
Apabila tidak ditangani dengan segera, mata kering bisa menyebabkan menurunnya kualitas hidup dan kerusakan pada permukaan mata.
"Kalau lihat komputer sedikit saja capek, bagaimana tugas atau pekerjaan bisa selesai?" ucap Nina.
Jika kesehatan mata sudah terganggu, orang dengan mata kering bisa menjadi ketergantungan pada obat-obatan, dan mengganggu produktivias.
"Lebih parahnya lagi, apabila diabaikan bisa menyebabkan kerusakan pada permukaan mata. Kerusakan ini bisa terjadi akibat peradangan, infeksi, bahkan sifatnya bisa permanen apabila terus menerus diabaikan," tutup Nina.
Penulis: Diviya Agatha
Advertisement