Liputan6.com, Jakarta Ada beberapa film horor tengah tayang di bioskop saat ini. Bagi sebagian orang ada yang antipati menonton film horor tapi tidak sedikit yang merasa tertantang menonton film horor.
Ada juga orang yang mudah cemas malah tertarik menonton film horor. Meski terdengar kontradiktif, siapa sangka, bagi orang dengan gangguan kecemasan menonton film horor bisa membuat rileks. Berikut alasan orang yang mudah cemas memilih menonton film horor bagian dua.
Baca Juga
Ramalan Gus Dur 18 Tahun Lalu soal Sepak Bola Indonesia, Akankah Jadi Nyata?
Ernest Prakasa Sentil Erick Thohir Gegara PSSI Pakai Teknologi AI buat Desain Poster, Singgung Pencurian
Lika-liku Ridwan Kamil dalam Pilgub Jakarta 2024, Sering Dihujat karena Rendahkan Martabat Perempuan hingga Cuitan Lawasnya Dibongkar
Film horor sebagai terapi paparan
Advertisement
Lingkungan yang terkendali dalam film horor membantu orang dengan gangguan kecemasan untuk berlatih menghadapi serta memecahkan emosi yang intens dan tidak nyaman. Menurut terapis asal Northwestern University, Amerika Serikat, Jocelyn McDonnell dengan langkah ini bisa menjadi alat terapi yang baik.
"Terapi paparan adalah terapi yang memaparkan perangsang takut dengan tujuan mengajarkan agar pasien bisa menangani ancaman yang dirasakan. Bahwa rasa takut tidak seburuk yang mereka pikirkan," jelas McDonnell seperti dilansir dari Huffington Post.
Terapis dan penulis buku Hack Your Anxiety: How to Make Anxiety Work for You in Life, Love, and All That You Do, Alicia Clark mengatakan bahwa pengalaman itu bisa membantu menumbuhkan ketahanan emosional.
Bikin rileks
Hal ini mungkin terdengar aneh, bahwa menonton film horor bisa menenangkan. McDonell mengatakan bahwa saat orang cemas, sistem tubuh merespons dan melepaskan adrenalin sebagai perlindungan dari bahaya yang mengancam.
"Tubuh kita bersiap untuk menghadapi bahaya dengan masuk ke mode flight or fight, yang bisa menimbulkan pernapasan berat dan meningkatnya detak jantung. Tubuh tidak bisa bertahan di tahap ini selamanya, maka sistem akan menenangkan dan mengembalikan kita ke kondisi yang lebih tenang serta stabil. Menonton film horor bisa mengakibatkan respons fisik yang sama. Sehingga bisa membuat tenang orang yang sedang cemas,” jelas anggota tim terapi perilaku kognitif itu.
Sisi buruk menonton film horor
McDonell percaya bahwa mekanisme penangan ini harus digunakan dengan hati-hati.
“Konten yang menyeramkan bisa memicu pasien lebih lanjut. Misalkan orang yang memiliki kecemasan akan terjadinya hal buruk pada keluarganya, bisa semakin parah setelah melihat adegan di mana sebuah keluarga disiksa oleh sosok bertopeng. Ini akan membuat orang tersebut lebih cemas daripada sebelum menonton film,” jelas terapis itu.
Clark juga mengatakan hal yang serupa, menekankan bahwa korban selamat dari sebuah insiden traumatis atau siapapun yang pernah mengalami kecemasan akut yang mengancam nyawa perlu menghindari menonton film horor.
“Dalam keadaan apa pun, orang cemas yang tidak ingin menonton horor perlu dihargai,” kata Clark.
Penulis : Selma Vandika
Advertisement