Sambangi BPOM, Menkes Terawan Bahas Pengawasan Harga Obat

Menkes Terawan membahas koordinasi pengawasan harga obat dengan Kepala BPOM Penny Lukito.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 05 Nov 2019, 15:00 WIB
Diterbitkan 05 Nov 2019, 15:00 WIB
Terawan Agus Putranto
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto melakukan pertemuan dengan Kepala BPOM Penny K Lukito di Gedung BPOM, Jakarta, Senin (4/11/2019), yang mana membahas pengawasan dan koordinasi harga obat. (Dok Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto melakukan koordinasi pengawasan dan harga obat di Indonesia saat menyambangi Gedung Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) kemarin (4/11/2019). Koordinasi tersebut dibahas dalam pertemuan dengan Kepala BPOM Penny K. Lukito.

Adanya pertemuan itu dilandasi amanat Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada Menkes Terawan. Jokowi menegaskan pengawasan terhadap harga obat menjadi salah satu masalah yang harus diselesaikan.

“Harga obat yang mahal berarti ada sesuatu yang harus ditindaklanjuti,” ucap Terawan sebagaimana keterangan tertulis Kementerian Kesehatan yang diterima Health Liputan6.com, Selasa (5/11/2019).

Ia menyampaikan, harga obat bisa murah dengan beberapa kunci. "Pertama, ada pesaing. Kedua, regulasi tidak rumit. Ketiga, ada kejelasan regulasi. Keempat, daya beli masyarakat yang tinggi," ucap Terawan.

Simak Video Menarik Berikut Ini:

Regulasi Harus Diperkuat

Terawan Agus Putranto
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto melakukan pertemuan dengan Kepala BPOM Penny K Lukito di Gedung BPOM, Jakarta, Senin (4/11/2019), yang mana membahas pengawasan dan koordinasi harga obat. (Dok Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan)

Di kesempatan itu, Terawan mengatakan bahwa regulasi pengawasan soal harga obat perlu diperkuat.

"Regulasi itu yang penting tidak boleh salah. Saya harus bisa membantu, baik dari regulasi atau anggaran,” ucap Terawan.

Terawan menilai BPOM memegang peran penting dalam regulasi pengawasan dan butuh penguatan dari Kementerian Kesehatan. Ia juga mengapresiasi, sistem di BPOM sudah berbasis elektronik.

“Sistem elektroniknya bagus. Data sudah transparan,” ucapnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya