ALK Positif, Kanker Paru Langka yang Kerap Ditemukan di Usia Muda

Kanker paru jenis ini biasa ditemukan pada usia lebih muda dari pasien kanker paru pada umumnya yakni sekitar 45-50an tahun.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Des 2019, 15:00 WIB
Diterbitkan 02 Des 2019, 15:00 WIB
20160205-Kanker Paru Paru-iStockphoto
Ilustrasi Kanker Paru Paru (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Setiap tahun ada sekitar 30.023 penduduk Indonesia yang didiagnosis kanker paru. Dari angka itu, 26 ribu orang yang meninggal dunia seperti menurut data Global Cancer Observatory 2018.

Dokter spesialis paru Sita Laksmi Andarini menjelaskan bahwa secara umum kanker paru dibagi menjadi dua jenis. Ada kanker paru bukan sel kecil (NSCLC) dan sel paru jenis sel kecil (SCLC). Pada sejumlah pasien NSCLC mempunyai mutasi gen yang disebut ALK (Anaplastic Lymphoma Kinase) yang dikenal juga dengan kanker paru NSCLC ALK+ (ALK positif) yang langka.

“ALK adalah salah satu mutasi onkogenik yang terjadi pada pasien kanker paru bukan sel kecil atau NSCLC. Kanker paru ALK positif memiliki masa perburukan yang sangat cepat, yaitu hanya sekitar tujuh bulan dengan pengobatan kemoterapi. Kanker paru ini bisa dibilang penyakit langka dimana terjadi pada sekitar 2-5 persen dari populasi kanker paru," kata Sita.

Kanker paru ALK positif ini, lanjut Sita, sebagian besar ditemukan sudah stadium lanjut. Biasanya kerap ditemukan pada usia lebih muda dari pasien kanker paru pada umumnya yakni sekitar 45-50an tahun dan bukan perokok.

"Serta mengalami penyebaran sel kanker atau metastasis ke otak,” terang Sita dalam diskusi media “Kanker Paru ALK-Positif: Kenali, Periksa, Tangani Bersama” di Jakarta Pusat beberapa waktu lalu

Saksikan juga video menarik berikut:

Sempat Tak Ada Pengobatannya di Indonesia

Marchadi, Penderita Kanker Paru
Marchadi, Penderita Kanker Paru (Foto: Liputan6.com/Winda Nelfira)

Pengobatan kanker paru ALK positif sempat tak bisa dilakukan di Indonesia, seperti yang dirasakan Marchadi. Pria 59 tahun ini harus berobat ke Malaysia karena tak kunjung memperoleh hasil yang memuaskan.

Ketika sudah menjalani pengobatan di Negeri Jiran, pria asal Jakarta ini melanjutkan pengobatannya di Indonesia.

Hingga 2017 kanker paru ALK positif memang belum dapat di testing di Indonesia. Namun, kini diagnosis terhadap kanker paru NSCLC ALK positif di Indonesia sudah mengalami kemajuan yang cukup signifikan seperti disampaikan dokter spesialis patologi anatomi Evelina Suzanna.

Dari kerjasama dengan Roche, para ahli patologi anatomi dan ahli kanker dari 11 rumah sakit di 10 kota di Indonesia mengikuti program peningkatan kompetensi untuk melakukan testing dan interpretasi ALK dan kini diagnosis ALK telah dapat dilakukan di Indonesia.

Peningkatan kapabilitas infrastruktur testing ALK dilakukan dengan uji coba reagen baru yang spesifik, lebih sederhana, lebih akurat, serta sertifikasi UKNEQAS yang berstandar internasional yang dilakukan di empat laboratorium di rumah sakit pemerintah dan di satu laboratorim di rumah sakit swasta.

Ditambahkan oleh Sita, pengobatan untuk pasien kanker paru sudah berkembang sangat pesat. Kemajuan teknologi yang memungkinkan penanganan kanker paru yang efektif. Salah satunya dibuktikan dari hasil studi yang menunjukkan pengobatan kanker paru Anti ALK dengan Alectinib yang sudah berhasil meningkatkan hasil terapi pada pasien dan dapat memberikan masa bebas perburukan selama hampir tiga tahun.

 

 

Penulis: Winda Nelfira

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya