BNPB Tanggapi Soal Peringatan Hujan Ekstrem dari Kedubes AS

Pembelajaran dari peringatan hujan ekstrem yang dikeluarkan Kedubes AS, rencana darurat keluarga bisa disiapkan.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 10 Jan 2020, 14:00 WIB
Diterbitkan 10 Jan 2020, 14:00 WIB
Cuaca Ekstrem Berpotensi Terjadi Sepekan ke Depan
Potensi hujan ekstrem (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta Kedutaan Besar Amerika Serikat merilis peringatan cuaca terkait potensi hujan ekstrem hingga 12 Januari 2020. Prediksi cuaca menunjukan wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) akan mengalami hujan besar hingga 12 Januari 2020 sebagaimana dikutip dari id.usembassy.gov pada Rabu (8/1/2020). 

Menyikapi peringatan dari Kedubes AS, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau masyarakat tidak perlu panik. Kehadiran peringatan tersebut sebagai bentuk edukasi kepada kita semua untuk selalu bersiap siaga.

Prakiraan cuaca hujan ekstrem juga telah dirilis oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Dua peringatan dini baik dari BMKG maupun Kedutaan Besar Amerika Serikat demi keselamatan warga negara. 

"Pembelajaran yang dipetik, weather alert yang beredar di masyarakat dapat digunakan sebagai peringatan dini kepada kita semua. Warga dapat membangun kesiapsiagaan di dalam komunitasnya. Tentunya, diawali di dalam keluarga terlebih dahulu. Misal, membuat rencana darurat keluarga," jelas  Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Bencana BNPB Agus Wibowo melalui keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com, ditulis Jumat (10/1/2020).

"Dalam rencana darurat keluarga, setiap keluarga dapat berdiskusi untuk membahas terkait rencana evakuasi, tempat evakuasi, tas siaga bencana, dan dokumen yang harus diselamatkan. Langkah-langkah ini dibutuhkan untuk memperkuat ketangguhan keluarga mengantisipasi potensi bahaya akibat hujan ekstrem yang terjadi."

Simak Video Menarik Berikut Ini:

Saling Bantu Tetangga

Banjir
Perumahan Pondok Gede Permai (PGP) di Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi merupakan salah satu wilayah yang paling parah diterjang banjir di awal tahun 2020. (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Selain ketangguhan keluarga, komunitas juga perlu membangun ketangguhannya. Melalui ketangguhan di tingkat komunitas, beban antar keluarga dapat dikurangi.

Misal saling membantu ketika ada banjir sehingga tetangga dapat membantu keluarga yang membutuhkan pertolongan.

Gotong royong dalam komunitas juga dibutuhkan pascabencana, seperti pembersihan lumpur atau pun lingkungan sekitar.

"Hal yang menarik dengan beredarnya peringatan dini cuaca dari Kedutaan Besar Amerika Serikat, ini juga seolah untuk membangun kesiapsiagaan dari pemerintah daerah. Alangkah bagusnya, masukan-masukan dari masyarakat diberikan kepada pemerintah daerah untuk melihat kembali persiapan yang perlu dilakukan," Agus menambahkan.

Bangun Kesiapsiagaan Pemerintah Daerah

Banjir
Penampakan banjir dan longsor dari udara di Desa Pasir Madang, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor pada Jumat (4/1/2020). (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Peringatan dini cuaca dari BMKG ikut ditujukan kepada pemerintah daerah. Contoh bagi pemerintah daerah, peringatan dini cuaca bertujuan melakukan upaya-upaya pencegahan dan mitigasi sehingga bencana banjir dan tanah longsor pada 1 Januari 2020 tidak terulang kembali. 

"Banyak upaya yang dapat dilakukan, di antaranya memperbaiki tanggul yang jebol, membersihkan saluran air, ataupun memperbaiki pompa air yang rusak. Masih cukup waktu kepada pemerintah daerah untuk melakukan persiapan sepanjang musim penghujan ini," terang Agus.

Seperti siaran pers yang dikeluarkan BMKG, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih berpotensi terjadi di wilayah Jabodetabek pada periode 9-12 Januari 2020, tapi tidak seekstrem hujan yang terjadi pada 1 Januari 2020. 

Masyarakat diimbau tetap waspada dan siaga, serta berhati-hati terhadap dampak yang mungkin ditimbulkan, seperti angin kencang, genangan air, longsor, pohon tumbang, tersengat aliran listrik, dan penyakit pasca banjir. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya