Liputan6.com, Jakarta Penyebaran virus corona atau COVID-19 terus bertambah. Pada jum'at (18/2/20) jumlah total kematian di China mencapai sekitar 1.873 orang dan jumlah total kasus yang dikonfirmasi naik menjadi 73.332 orang. Sebagian besar kematian yang baru dilaporkan, 94 terjadi di provinsi Hubei, tempat wabah pertama kali ditemukan kali ditemukan. Ada 454 kasus virus corona di 24 negara selain China.
Saat ini belum tercatat adanya korban virus corona di Indonesia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, Indonesia harus berbuat banyak untuk mempersiapkan kemungkinan wabah virus corona. WHO berharap, Indonesia bisa meningkatkan pengawasan, deteksi kasus, dan persiapan di fasilitas kesehatan yang ditunjuk jika wabah datang.
Baca Juga
dr Erlina Burhan, M.Sc, SpP (K), Konsultan Paru Sub Infeki RSUP Persahabatan mengatakan masyarakat tidak perlu panik, karena virus corona hanya menular bila terjadi kontak langsung dengan orang yang sudah lebih dulu terjangkit virus corona. Virus corona menyebar dari manusia ke manusia lewat batuk, bersin, atau kontak dekat. Namun bila seseorang memiliki antibodi yang kuat, maka virus corona tidak bisa melumpuhkan tubuh.
Advertisement
Erlina juga mengajurkan untuk menjaga pola hidup bersih, khususnya pada kondisi saat ini. Menjaga kebersihan seperti mencuci tangan dapat mengurangi risiko penyebaran virus hingga 37 persen. Ia menganjurkan untuk melakukan cuci tangan selama 20 detik dengan rutin sebelum memegang mulut, mata, hidung serta memegang instalasi publik. Selain itu dianjurkan juga menutup mulut dan hidung dengan masker atau tisu ketika bersin atau batuk dan rutin membersihkan diri setiap habis berpergian.
Prof. dr. Bambang Supriyatno, SpA (K), Konsultan Respi Anak di RSCM menjelaskan, anak-anak justru menjadi objek yang rentan terserang virus. Ia menyarankan orangtua untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap virus. Beberapa langkah baik yang bisa mencegah anak terserang virus adalah melengkapi imunisasi anak, menerapkan pola hidup bersih, dan meningkatkan daya tahan tubuh anak dengan asupan nutrisi yang dibutuhkan tubuh untuk pembentukan antibodi.
"Orangtua juga harus lebih cermat memantau kesehatan anak. amati gejala-gejala penyakit yang mungkin terjadi pada anak agar bisa cepat tertanangi. Cek juga apakah anak mengalami letih, lesu, lemah, karena itu bisa jadi pertanda kondisi anak menurun. Bila ini terjadi, segera asup nutrisi baik pada anak agar pertahanan tubuhnya prima," ujar Prof. Bambang.
Menurut Prof. Dr. dr. Iris Rengganis, Sp.PD-KAI, tubuh memiliki sistem imun atau pertahanan, sebagai mekanisme alami untuk melawan ancaman dari masuknya benda asing dari luar, seperti virus, bakteri, dan jamur. Sistem imun memang menjadi pelindung vital bagi tubuh untuk dapat melawan penyakit.
Perkuat daya tahan tubuh dengan imunostimulan
Menurut Prof. Dr. dr. Iris Rengganis, Sp.PD-KAI, tubuh memiliki sistem imun atau pertahanan, sebagai mekanisme alami untuk melawan ancaman dari masuknya benda asing dari luar, seperti virus, bakteri, dan jamur. Sistem imun memang menjadi pelindung vital bagi tubuh untuk dapat melawan penyakit.
Prof. Iris menambahkan sistem imun dapat ditingkatkan dengan mengatur sistem daya tahan tubuh menggunakan imunostimulan yang berperan mengaktivasi berbagai elemen dan mekanisme berbeda pada sistem imun. Imunostimulan berfungsi meningkatkan pertahanan alamiah tubuh untuk mengatasi berbagai infeksi virus dan bakteri, berbagai jenis penyakit dimana sistem imun mengalami penurunan dan penekanan.
Imunostimulan dapat membantu sistem kerja imun dengan cara merangsang pembentukan antibodi dan sitokin serta memperbaiki fungsi fagosistosis.
"Jadi makanan yang bernutrisi itu penting untuk menjaga daya tahan tubuh, apabila seseorang tidak sempat makan-makanan yang bergizi komplit, maka dapat dianjurkan untuk mengkonsumsi suplemen atau imunostimulan," ujar Prof. Iris.
Prof. Iris menambahkan, penggunaan imunostimulan dapat dianjurkan pada orang orang yang mempunyai rencana berpergian dan sering berada di pusat keramaian.
"Imunostimulan dapat di konsumsi dalam durasi tertentu sampai risiko paparan virus menurun dan sebaiknya dikonsumsi sebelum seseorang terinfeksi suatu penyakit, karena imunostimulan membutuhkan waktu untuk merangsang sistem imun," ungkap Prof Iris.
Imunostimulan yang baik mengandung Echinacea pupurea extract dan zinc picolinate. Kandungan Echinacea pupurea extract telah terbukti secara klinis dapat memodulasi sistem daya tahan tubuh dan mencegah penyebaran infeksi lebih lanjut. Sementara zinc picolinate berperanan aktif dan bekerja sinergis pada sistem daya tahan tubuh.
(Jasmine Belgia)
Advertisement