Begini Proses WNI Kapal World Dream Turun dari KRI Soeharso Menuju Pulau Sebaru Kecil

Lihat bagaimana proses WNI Kapal World Dream turun dari KRI Soeharso menuju Pulau Sebaru Kecil.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 29 Feb 2020, 19:00 WIB
Diterbitkan 29 Feb 2020, 19:00 WIB
Muhadjir Effendy
Menko PMK Muhadjir Effendy menyaksikan evakuasi WNI Kapal World Dream dari KRI Soeharso menuju Pulau Sebaru Kecil, Jumat (28/2/2020). (Dok Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan)

Liputan6.com, Jakarta WNI Kapal World Dream sudah tiba di Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu, kemarin (28/2/2020) siang. Mereka memulai observasi terkait virus corona (COVID-19) selama 14 hari di pulau tak berpenghuni tersebut.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy turun langsung mengkoordinir proses evakuasi KRI Soeharso 990 yang mengevakuasi 188 WNI ABK Kapal World Dream ke Pulau Sebaru Kecil.

Dari pantauan, kapal tiba sekitar pukul 13.00 WIB dan berlabuh di sisi timur di antara Pulau Sebaru Kecil dan Pulau Pantara. Proses evakuasi dari KRI Soehars9 990 menuju Pulau Sebaru Kecil menggunakan Landing Craft Utility (LCU). 

Kapal LCU merupakan jenis kapal yang digunakan pasukan amfibi untuk mengangkut peralatan dan pasukan ke pantai atau dermaga. Menurut keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com, ditulis Sabtu (29/2/2020), diperkirakan kapal LCU dapat menganggkut 60 personel sekali perjalanan. 

Muhadjir menyaksikan proses evakuasi dari Pulau Pantara hingga proses usai. Ia memastikan jalannya proses pemulangan WNI berjalan dengan lancar.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

Penyemprotan Desinfektan

Muhadjir Effendy
Menko PMK Muhadjir Effendy meninjau Pulau Sebaru Kecil, Jumat (28/2/2020) untuk melihat kesiapan fasilitas observasi WNI Kapal World Dream dan Diamond Princess. (Dok Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan)

Pantauan dari Dermaga Pulau Lipan sekitar pukul 17.30 WIB, para WNI Kapal World Dream menunggu antrean untuk masuk ke area dan gedung observasi.

Mereka akan melalui beberapa prosedur di antaranya pemeriksaan suhu tubuh, penyemprotan desinfektan dan mengganti pakaian lama dengan pakaian baru.

Pangkogabwilhan I, Laksamana Madya Yudo Margono menyampaikan, semua proses observasi sama seperti yang dilakukan untuk WNI asal Wuhan di Natuna, Kepulauan Riau, beberapa waktu lalu.

"Kita laksanakan pengecekan suhu tubuh pagi dan malam. Pada waktu senggang, mereka diberikan hiburan dan peralatan olahraga, supaya tidak bosan," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya