Tenaga Kesehatan, Garda Terdepan Penanganan Pasien yang Tak Lepas dari Ancaman COVID-19

Dalam penanganan pasien COVID-19, tenaga kesehatan dan staf fasilitas kesehatan menjadi yang paling rentan terpapar

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 15 Mar 2020, 12:02 WIB
Diterbitkan 15 Mar 2020, 12:02 WIB
Petugas Medis Tangani Pasien Virus Corona di Ruang ICU RS Wuhan
Liu Huan (kanan), petugas medis dari Provinsi Jiangsu, memasuki sebuah bangsal ICU Rumah Sakit Pertama Kota Wuhan di Wuhan, Provinsi Hubei, 22 Februari 2020. Tenaga medis dari seluruh China mengerahkan upaya terbaik mereka untuk mengobati para pasien COVID-19 di rumah sakit itu. (Xinhua/Xiao Yijiu)

Liputan6.com, Jakarta Tenaga kesehatan menjadi garda terdepan dalam penanganan pasien positif infeksi virus corona atau COVID-19. Namun, inilah yang membuat mereka menjadi kelompok yang juga rentan tertular.

Hal tersebut sudah terbukti dari banyaknya tenaga kesehatan di Tiongkok, yang ikut tertular COVID-19 dari pasien yang mereka rawat. Jika ini dibiarkan, tentu penanganan penyakit akan ikut terganggu.

"Yang sangat penting adalah tenaga kesehatan yang sehat," kata dokter Raden Rara Diah Handayani, spesialis pulmonologi Rumah Sakit Universitas Indonesia dalam sebuah diskusi di Salemba, Jakarta pada Rabu pekan lalu, ditulis Minggu (15/3/2020).

Diah mengatakan, ketika tenaga kesehatan terpapar virus corona penyebab COVID-19, maka dia harus menjalani prosedur terkait seperti isolasi.

"Kalau itu terjadi, jumlah SDM (Sumber Daya Manusia) semakin sedikit. Padahal kalau orang lain mungkin akan diisolasi di rumah, kamu tidak usah kerja nanti kasus sudah spreading kemana-mana, satu-satunya yang dipaksa kerja adalah tenaga kesehatan," kata dokter yang juga menangani pasien dalam isolasi di Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan tersebut.

Saksikan juga Video Menarik Berikut Ini

Mudah Terpapar dari Pasien

5.621 Orang Positif Corona di Korea Selatan, 33 Meninggal
Pekerja medis Rumah Sakit Universitas Nasional Kyungpook memindahkan seorang pasien di Daegu, Korea Selatan, Rabu (4/3/2020). Korea Selatan mengonfirmasi 293 kasus baru virus corona (COVID-19) pada Rabu (4/3/2020). (Xinhua/Lee Sang-ho)

Prof. Amin Soebandrio, Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman mengungkapkan bahwa setidaknya ada tiga sebab virus menjadi lebih berisiko menular ke orang lain. Mereka adalah dosis virus, keparahan, serta imunitas atau kekebalan tubuh seseorang.

Di sini, tenaga kesehatan sangat rentan terhadap jumlah atau dosis virus yang masuk ke dalam tubuh ketika mereka berhadapan dengan pasien positif.

"Jadi kalau dosisnya tinggi, misalnya petugas rumah sakit, kena dosis virus kan banyak dalam satu hari dia merawat pasien, jadi terpapar virus," kata Amin menjelaskan.

Maka dari itu, tenaga kesehatan penting untuk menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap apabila berhadapan dengan pasien yang terkait COVID-19, khususnya mereka yang berada dalam ruang isolasi.

Selain itu, penting juga untuk menjaga kesehatan serta memberikan pelatihan yang lebih, terkait penanganan virus corona bagi tenaga kesehatan serta petugas rumah sakit. Karena merekalah yang menjadi garda terdepan dalam penanganan pasien.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya