Liputan6.com, Bandung - Pemerintah Jawa Barat menyiapkan gerakan nasi bungkus (Gasibu) saat pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Kabupaten dan Kota Bogor, Kota Depok serta Kabupaten dan Kota Bekasi Rabu, 15 April 2020 mendatang.
Gerakan itu dilakukan sebagai langkah antisipasi, jika terdapat warga setempat yang terlewat mendapatkan bantuan dari pemerintah.
Baca Juga
Menurut Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Emil), teknisnya nanti di seluruh kelurahan di lima wilayah yang diberlakukan PSBB akan didirikan dapur umum. Emil berharap selain bantuan pemerintah, keberadaan Gasibu ini disokong oleh masyarakat yang mampu secara perekonomian.
Advertisement
“Di sinilah sila ketiga persatuan Indonesia kita harapkan, maka kepada mereka yang mampu menyumbang makanan atau nasinya atau apa, silakan koordinasikan dengan RW masing-masing untuk membantu kesetiakawanan sosial kepada mereka, yang mungkin tidak termasuk atau terlewat oleh bantuan formal dari pemerintah," kata Emil dalam siaran pers daring, Bandung, Minggu, 12 April 2020.
"Jadi di Jawa Barat, Insyaallah dijamin tidak ada mereka yang berkesusahan yang tidak dibantu oleh bantuan pemerintah. Baik yang formal maupun non formal,” lanjut Emil.
RW Siaga
Emil menuturkan seluruh Ketua RW di Jawa Barat, khususnya yang berada di lima daerah diberlakukan PSBB agar bersiaga. RW siaga ini harus melaporkan warga yang harus memperoleh bantuan kepada pemerintah Jawa Barat.
Sehingga harus dilakukan pendataan kembali secara rinci, warga yang harus memperoleh bantuan tanpa terlewat. Selain itu, RW siaga tersebut harus melaporkan pendatang atau warganya yang dicurigai terpapar COVID-19.
“Harapannya seluruh Ketua RT dan RW melakukan survei ulang masyarakat yang harus mendapatkan bantuan. Jangan sampai terdapat keluhan warga maupun perantau yang tidak memperoleh bantuan selama PSBB berlangsung,” ujar Emil.
Sebelumnya Emil mengaku, bantuan sembako dan logistik lainnya serta uang tunai pada hari pelaksanaan PSBB dari pemerintah Jawa Barat akan disalurkan. Kemudian disusul bantuan dari pemerintah pusat.
Selain itu selama PSBB diberlakukan di lima daerah, pemerintah Jawa Barat akan terus memaksimalkan tes masif untuk melacak sebaran virus SARS-CoV-2. Jumlah tes masif terakhir yang terdata di Jawa Barat mencapai 70 ribu dan akan diteruskan sampai pada target yang ditentukan yaitu 300 ribu. (Arie Nugraha)
Advertisement