PSBB Diberlakukan, Pemerintah Jabar Siapkan Gerakan Nasi Bungkus

Gasibu itu dilakukan sebagai langkah antisipasi, jika terdapat warga setempat yang terlewat mendapatkan bantuan dari pemerintah saat diberlakukan PSBB.

oleh Arie Nugraha diperbarui 13 Apr 2020, 07:00 WIB
Diterbitkan 13 Apr 2020, 07:00 WIB
Dapur Umum untuk Warga Terdampak Covid-19
Petugas Taruna Siaga Bencana (Tagana) menyiapkan nasi kotak di Dapur Umum Kementerian Sosial Peduli Dampak Covid-19 di Kompleks Gedung Konvensi TMP Nasional-Utama, Kalibata, Jakarta, Rabu (8/4/2020). Dalam sehari, petugas menyiapkan 5.000 hingga 9.000 paket nasi bungkus. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Bandung - Pemerintah Jawa Barat menyiapkan gerakan nasi bungkus (Gasibu) saat pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Kabupaten dan Kota Bogor, Kota Depok serta Kabupaten dan Kota Bekasi Rabu, 15 April 2020 mendatang.

Gerakan itu dilakukan sebagai langkah antisipasi, jika terdapat warga setempat yang terlewat mendapatkan bantuan dari pemerintah.

Menurut Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Emil), teknisnya nanti di seluruh kelurahan di lima wilayah yang diberlakukan PSBB akan didirikan dapur umum. Emil berharap selain bantuan pemerintah, keberadaan Gasibu ini disokong oleh masyarakat yang mampu secara perekonomian.

“Di sinilah sila ketiga persatuan Indonesia kita harapkan, maka kepada mereka yang mampu menyumbang makanan atau nasinya atau apa, silakan koordinasikan dengan RW masing-masing untuk membantu kesetiakawanan sosial kepada mereka, yang mungkin tidak termasuk atau terlewat oleh bantuan formal dari pemerintah," kata Emil dalam siaran pers daring, Bandung, Minggu, 12 April 2020.

"Jadi di Jawa Barat, Insyaallah dijamin tidak ada mereka yang berkesusahan yang tidak dibantu oleh bantuan pemerintah. Baik yang formal maupun non formal,” lanjut Emil.

 

RW Siaga

Emil menuturkan seluruh Ketua RW di Jawa Barat, khususnya yang berada di lima daerah diberlakukan PSBB agar bersiaga. RW siaga ini harus melaporkan warga yang harus memperoleh bantuan kepada pemerintah Jawa Barat.  

Sehingga harus dilakukan pendataan kembali secara rinci, warga yang harus memperoleh bantuan tanpa terlewat. Selain itu, RW siaga tersebut harus melaporkan pendatang atau warganya yang dicurigai terpapar COVID-19. 

“Harapannya seluruh Ketua RT dan RW melakukan survei ulang  masyarakat yang harus mendapatkan bantuan. Jangan sampai terdapat keluhan warga maupun perantau yang tidak memperoleh bantuan selama PSBB berlangsung,” ujar Emil.

Sebelumnya Emil mengaku, bantuan sembako dan logistik lainnya serta uang tunai pada hari pelaksanaan PSBB dari pemerintah Jawa Barat akan disalurkan. Kemudian disusul bantuan dari pemerintah pusat.

Selain itu selama PSBB diberlakukan di lima daerah, pemerintah Jawa Barat akan terus memaksimalkan tes masif untuk melacak sebaran virus SARS-CoV-2. Jumlah tes masif terakhir yang terdata di Jawa Barat mencapai 70 ribu dan akan diteruskan sampai pada target yang ditentukan yaitu 300 ribu. (Arie Nugraha)

Saksikan juga Video Menarik Berikut Ini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya