Manfaat Merangkak, Bantu Perkuat Otot dan Bentuk Kurva Tulang Belakang Bayi

Ada manfaat di balik fase merangkak pada bayi.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Jun 2020, 07:00 WIB
Diterbitkan 22 Jun 2020, 07:00 WIB
20170601-Lomba Bayi Merangkak di Lithuania-AFP
Ekspresi seorang bayi saat mengikuti lomba merangkak untuk memperingati Hari Anak Internasional di Vilnius, Lithuania, Kamis (1/6). Orang tua memberikan iming-iming benda kesukaan buah hatinya saat mengikuti lomba. (Petras Malukas/AFP)

Liputan6.com, Jakarta Perkembangan setiap bayi berbeda-beda. Ada beberapa bayi yang melewatkan fase tertentu seperti misalnya merangkak. Tapi umumnya, fase merangkak dialami bayi sebelum belajar berjalan.

Ada manfaat di balik fase merangkak pada bayi. Dalam aktivitas merangkak, bayi akan menggunakan tangan dan kaki untuk mengangkat tubuhnya. Seluruh tubuh bayi akan dilibatkan saat ia merangkak. Selain itu, merangkak juga memperkuat otot, bahu, lengan, kaki, dan tangannya.

Pembentukan Kurva Tulang Belakang

Mengutip buku Parenting tanpa Galau, merangkak penting untuk pembentukan kurva tulang belakang dan fungsi saraf spinal saat si kecil tumbuh besar. Tak hanya itu saja, aktivitas merangkak juga dapat menstimulasi perkembangan visual bayi. Ketika bayi merangkak dari satu tempat ke tempat lain, penglihatan jarak jauh bayi akan semakin terlatih untuk melihat. Kemampuannya mengatur jarak pandang juga bisa meningkat.

 

Membantu Bayi Belajar Merangkak

Orangtua bisa membantu si kecil untuk belajar merangkak. Luangkan waktu untuk membantu bayi tengkurap (tummy time) sebagai dasar merangkak. Apa manfaat tummy time? Tummy time punya manfaat untuk memperkuat otot leher, bahu, dan kepala yang membantunya belajar merangkak.

Bantu dan ajari bayi untuk meraih benda atau objek yang ditempatkan di sekitarnya. Bisa dimulai dengan meletakkan mainan atau benda yag ia suka di tempat yang tidak jauh dari jangkauannya, kemudian pancing ia untuk meraih benda tersebut. Penting juga untuk memastikan tidak ada barang atau benda yang berpotensi membahayakan atau membuat bayi cedera sewaktu belajar merangkak. Jauhkan benda atau furnitur berbahan kaca, keras, atau berat.

Tumbuh kembang bayi bisa berbeda satu sama lain. Namun, jika ketika bayi sudah berusia 12 bulan tapi tak juga menunjukkan upaya untuk bergerak atau merangkak, serta tak menunjukkan koordinasi tangan dan kaki yang baik saat bergerak, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter anak.

Nah, jadi aktivitas merangkak pada bayi memang sangat penting. Semoga informasinya bermanfaat, ya.

(Endah Wijayanti/Fimela.com)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya