Alat Swab Test Patah dalam Hidung, Bocah Abdulazis Meninggal Dunia

Sebuah insiden terjadi ketika alat tes swab patah dan tertinggal di saluran pernapasan bocah di Arab Saudi dan membuatnya meninggal dunia

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 17 Jul 2020, 06:00 WIB
Diterbitkan 17 Jul 2020, 06:00 WIB
FOTO: 350 Penumpang KRL Jalani Tes Swab di Stasiun Bogor
Ilustrasi alat tes usap COVID-19 (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Arab Saudi - Seorang anak laki-laki di Arab Saudi meninggal dunia usai insiden alat tes swab (tes usap) untuk menguji COVID-19 patah di dalam hidungnya.

Kejadian ini bermula ketika anak bernama Abdulazis itu dibawa ke Shaqra General Hospital karena suhu tubuhnya tinggi. Para tenaga kesehatan pun melakukan pemeriksaan apakah ia terkena COVID-19 atau tidak.

"Dia memutuskan bahwa dia harus mengambil swab melalui hidung, meskipun kesehatannya baik dan dia hanya menderita suhu tinggi," kata paman anak itu yang juga kuasa hukumnya kepada Al-Arabiya.

Namun, alat tes swab yang digunakan patah saat benda itu berada di dalam hidungnya. Para dokter pun melakukan anestesi umum untuk kemudian mengambil swab dari tenggorokannya lewat operasi.

Dilansir dari Gulf News pada Kamis (16/7/2020), Abdullah Al-Joufan, ayah dari anak 1,5 tahun ini mengatakan bahwa awalnya mereka menolak buah hatinya menjalani anestesi namun dokter bersikeras dan menyatakan bahwa setelah prosedur dilakukan, Abdulazis akan diperiksa oleh dokter spesialis.

Simak juga Video Menarik Berikut Ini

Menkes Arab Saudi Ucapkan Belasungkawa

Ilustrasi bendera Arab Saudi (AFP Photo)
Ilustrasi bendera Arab Saudi (AFP Photo)

Ketika pihak keluarga bertanya pada staf rumah sakit, mereka mengungkapkan bahwa dokter spesialis yang dijanjikan rupanya sedang cuti. Anak ini pun tidak mendapatkan penanganan yang dibutuhkan.

Pagi harinya, Abdulazis kehilangan kesadaran karena terhalangnya saluran napas. Kondisinya memburuk dan ia sempat dibawa ke rumah sakit tempatnya dirawat sebelumnya sebelum akan dipindahkan ke rumah sakit khusus di Riyadh dengan ambulan.

"Kami duduk di rumah sakit menunggu ambulans dan tidak datang untuk keadaan darurat sampat satu jam 19 menit. Namun kami menunggu anak ini diangkut sampai sore dengan berdoa dan dia tidak dipindahkan," kata pihak keluarga.

Bocah ini pun dinyatakan meninggal dunia.

Abdullah telah melaporkan kasus ini kepada pihak berwenang. Ia mendesak kementerian kesehatan agar dibentuk tim investigasi untuk menyelidik kematian putranya.

Menteri Kesehatan Arab Saudi Dr. Tawfiq Al Rabiah dikabarkan telah menghubungi pihak keluarga. Dalam kesempatan itu, ia menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya sang putra. Pejabat kesehatan di Riyadh juga mengatakan bahwa pemerintah akan menindaklanjuti insiden itu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya