Liputan6.com, Jakarta - Dalam menjalankan kegiatan belajar dari rumah selama masa pandemi COVID-19 orangtua dan anak perlu bekerja sama untuk mencapai tujuan pendidikan.
Menurut psikolog anak, remaja dan keluarga Jovita Maria Ferliana ada dua dari beberapa sinergi yang bisa dilakukan antara orangtua dan anak. Dua sinergi itu termasuk menentukan jadwal dan aturan bersama serta diskusi ide kegiatan bersama.
Baca Juga
Jadwal dan Aturan Bersama
Advertisement
Jika anak masih berada di usia taman kanak-kanak (TK), orangtua boleh menetapkan aturan dan jadwal. Contohnya menentukan waktu bangun pagi, mandi, mempersiapkan pembelajaran di rumah, waktu bermain, istirahat, makan siang, olahraga dan sebagainya.
“Jadi kita yang menetapkan jadwal kemudian kita tempel di dinding yang mudah dilihat oleh anak. Kalau anaknya belum bisa baca, jadwal bisa berupa gambar sehingga anak tahu jadwal,” kata Jovita dalam webminar Smartfren, Selasa (19/8/2020).
“Tapi jika anak sudah usia SD terutama kelas 2 SD ke atas, sebaiknya jadwal ini kita rundingkan berdua. Jadi jangan kita yang membuat kemudian anak yang melakukan tapi kita duduk bersama kemudian kita susun bersama dengan anak.”
Hal ini penting dilakukan supaya anak bisa belajar atur target sendiri, belajar menetapkan aturan, belajar bertanggung jawab dengan keputusan dia sendiri, dan belajar untuk melakukan hal yang berkaitan dengan kedisiplinan diri.
Simak Viedo Berikut Ini:
Diskusikan Ide Kegiatan Bersama Anak
Jovita menambahkan, orangtua perlu tahu bahwa anak memiliki hak yang harus terpenuhi.
“Jadi kita harus ingat jangan cuma belajar tapi anak itu harus memiliki minimal 4 area dalam waktu keseharian dia.”
Area pertama adalah area fisik, artinya anak diberi waktu untuk olah fisik. Misal lari pagi, naik sepeda, dan olahraga lainnya supaya anak melancarkan asupan oksigen ke otak.
Area kedua adalah adanya jam belajar, termasuk pendampingan belajar yang dilakukan dari rumah setiap hari.
Area ketiga rekreatif, ini adalah fungsi di mana anak diberi waktu untuk santai sejenak untuk melakukan hobi, kesenangan, dan kegemarannya.
“Atau bahkan kalau dia mau sekadar istirahat, berdiam diri dan sebagainya, itu dipersilakan.”
Area keempat adalah waktu kebersamaan dengan anggota keluarga. Waktu ini bisa diisi dengan kegiatan bersama atau saling ngobrol bersama.
“Misalnya mempersiapkan makanan bareng, mencoba membuat resep bersama, bersih-bersih meja, dan beribadah bersama. Jadi ingat, dalam satu hari itu tidak hanya belajar tapi ada waktu untuk area fisik, rekreatif, dan kebersamaan keluarga.”
Advertisement