Liputan6.com, Jakarta Psikolog anak dan keluarga Anna Surti Ariani menerangkan tentang empat domain atau aspek tumbuh kembang anak yang perlu diketahui orangtua agar anak bisa optimal. Empat domain tersebut antara lain domain fisik, kognitif-bahasa, emosi, dan sosial.
Fisik
Baca Juga
"Tumbuh kembang fisik adalah bagaimana seorang anak yang tadinya tubuhnya kecil kemudian bertumbuh menjadi besar, kemudian asalnya tidur saja, lama-lama bisa berdiri, berlari dan seterusnya,” ujar psikolog yang karib disapa Nina dalam diskusi daring Danone beberapa waktu lalu.
Advertisement
Kognitif-Bahasa
Domain kognitif dan bahasa mencakup kecakapan anak menangkap informasi yang berkaitan dengan wawasannya. Termasuk juga kemampuan konsentrasi, daya ingat, seberapa lancar anak berbahasa, seberapa lancar dia mengemukakan pikirannya dan sebagainya.
Emosi
“Pada domain emosi kita bicara tentang apa seorang anak itu mengenali emosinya atau belum, lalu apa dia bisa mengendalikan emosinya atau tidak, apakah dia cukup yakin pada dirinya.”
Nina menambahkan, percaya diri anak bukan tentang keberanian anak untuk tampil di muka umum saja melainkan keyakinan pada dirinya sendiri. Aspek ini juga terkait kemampuan anak untuk meregulasi emosinya dalam melakukan kegiatan-kegiatan yang mandiri.
Sosial
Domain sosial bisa disebut juga sebagai potensi prestasi supel. Domain ini membahas tentang seberapa luwes anak melakukan interaksi sosial dengan orang lain.
“Apakah dia bisa minta tolong, saling membantu juga apakah dia ini bisa berkenalan dengan orang lain, bekerja sama dan lain sebagainya.”
Simak Video Berikut Ini:
Mengoptimalkan 4 Domain Anak
Untuk mengoptimalkan keempat domain tersebut, dibutuhkan dua hal utama, kata Anna. Dua hal tersebut adalah nutrisi yang benar dan stimulasi.
Pemenuhan nutrisi yang baik bisa dilakukan dengan pemberian makanan dengan gizi seimbang. Orangtua dapat mengatur pola makan lewat isi piring anak yang terdiri dari sumber karbohidrat, protein, vitamin, mineral, dan antioksidan.
Untuk menstimulasi anak maka orangtua perlu mengajak mereka untuk bergerak aktif. “Kalau anak hanya duduk manis, main gawai, itu saying banget. Perlu ajak si kecil untuk bisa lari, memanjat, guling-guling, jongkok dan lain sebagainya.”
Selain itu, orangtua juga dapat memperluas wawasan buah hati dengan memperkenalkan berbagai benda dan aktivitas.
“Contohnya kalau kita lihat brokoli, jangan hanya memberitahukan bahwa itu brokoli, tapi kenalkan juga manfaatnya, warnanya, bentuknya, dan cara memasaknya. Penyampaian pun bisa dilakukan dengan kalimat lengkap dan beragam sehingga dapat memperkaya kosa katanya juga.”
Pemberian pujian yang sesuai dan tidak berlebihan juga dapat meningkatkan percaya diri anak. Pemberian kesempatan untuk anak melakukan beberapa hal secara mandiri juga dapat menstimulasi kemandirian anak.
“Untuk meningkatkan aspek sosialnya, maka kita perlu sekali untuk memberikan kesempatan bergaul bagi anak,” pungkasnya.
Advertisement