Liputan6.com, Jakarta Berdasarkan data Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia (PP IBI), sudah ada 2.291 bidan yang terpapar COVID-19 hingga saat ini. Data dihimpun IBI sampai 21 September 2020.
Ketua Umum PP IBI Emi Nurjasmi menyampaikan, terkait bidan yang terpapar COVID-19, penanganan dan perawatan dikembalikan ke daerah masing-masing.
Advertisement
"Saya kira sama dengan teman-teman kesehatan lain, seperti kedokeran, keperawatan dan lain-lain. Mereka (yang terpapar COVID-19) sekarang ditangani daerah masing-masing," kata Emi kepada Health Liputan6.com melalui sambungan telepon, Rabu (23/9/2020).
"Ya, jadi ditangani sesuai dengan protokol yang ada. Dan semua tenaga kesehatan diperlakukan sama (dalam perawatan). Tidak membeda-bedakan, apakah dia dokter, perawat atau bidan. Penanganan di rumah sakit, kota maupun daerah tetap sama."
Rincian 2.291 bidan yang terpapar COVID-19 meliputi 913 berstatus suspek, 223 kontak erat, 2 kasus probabel, 736 orang isolasi mandiri, 178 masih dalam perawatan, 1.345 sembuh, dan 22 bidan meninggal dunia.
Simak Video Menarik Berikut Ini:
Pemanfaatan Layanan Daring
Upaya menekan penularan COVID-19 juga sudah dilakukan IBI. Imbauan protokol kesehatan, dari penggunaan alat pelindung diri sampai kontak dengan pasien terus menerus diingatkan.
Layanan daring juga diterapkan berupa registrasi atau janjian terlebih dahulu dengan bidan.
"Kami meminimalisir penularan COVID-19 di antara teman-teman bidan itu sekarang, kalau datang ke bidan harus registrasi online dulu. Sehingga nanti bisa konfirmasi dulu siapa yang akan datang," terang Emi.
"Bidan juga bisa siap-siap dulu dengan proteksi (APD-nya)."
Advertisement
APD sudah Mencukupi
Dari sisi ketersediaan APD, Emi mengungkapkan, pakaian pelindung tersebut sudah mencukupi. Berbagai instansi/lembaga, organisasi profesi Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dan NGO ikut mendukung ketersediaan APD para bidan.
"Alhamdulillah, sekarang sudah cukup banyak bantuan APD. APD selalu banyak kok dari Kementerian Kesehatan dan IDI. Kemudian bantuan APD juga datang dari lembaga-lembaga lain serta NGO," ungkapnya.
Panduan penggunaan APD juga disebarluaskan kepada para bidan di seluruh Indonesia.
"Kami sudah mengunggah penggunaan APD, bagaimana cara memakai dan melepas. Ya, kami mengingatkan terus kepada teman-teman bidan. Kepada stakeholder, kami selalu meminta dukungan untuk mensupport teman-teman bidan yang kekurangan APD," lanjut Emi.
Infografis Cara Mudah Pahami Penyebaran Corona Covid-19
Advertisement