Liputan6.com, Jakarta Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menerangkan strategi microzonasi approach dalam penanganan COVID-19 di Jawa Tengah.
Menurutnya, pada awal masuknya COVID-19 ke Indonesia pada Maret 2020 ia merasa bingung dan akhirnya menghubungi duta besar di beberapa negara dan para ahli termasuk ahli virologi.
Baca Juga
“Saya tanyakan pada duta besar di tiga negara bagaimana negara-negara tersebut mengatasi COVID-19 namun ketiganya memiliki cara yang berbeda. Kami juga mengumpulkan berbagai informasi dari para ahli untuk mengetahui apa sebenarnya yang sedang kami hadapi,” ujar Ganjar dalam diskusi virtual, Sabtu (24/10/2020).
Advertisement
Setelah memiliki informasi tentang COVID-19, Ganjar menyimpulkan bahwa 3 aspek yang menjadi perhatian utama adalah kesehatan, sosial, dan ekonomi. Berbagai upaya pun dilakukan salah satunya upaya yang disebut microzonasi approach.
“Akhir-akhir ini kita menemukan pola-pola penyelesaian salah satunya yang disebut microzonasi approach. Pendekatan mico zonasi ini adalah kalau terjadi kasus positif dan 3T dilakukan maka pada saat itu tidak perlu dikunci seluruh kabupaten.”
“Cari kecamatannya, cari kelurahannya, cari RW-nya, cari RT-nya pada lingkup yang kecil kalau penyebarannya tidak parah maka dikuncinya di situ saja.”
Pendekatan mikro zonasi ini digunakan karena mempertimbangkan masyarakat lain agar tetap bisa melakukan kegiatan ekonomi.
“Cara inilah yang saya katakana sebagai cara mengunci dari level terkecil agar posisi ekonomi bisa dibereskan.”
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Simak Video Berikut Ini:
Tidak Usah Takut dengan Citra
Dari pemetaan yang dilakukan, Ganjar menentukan target tes per hari hingga 4.992. Kini, target tersebut sudah terlampaui hingga 5.000 tes lebih per hari.
“Sebenarnya kita sudah memenuhi target, tidak usah takut dengan citra. Kalau kita melakukan 3T dan akhirnya kasus tinggi, jangan pernah takut cuek saja. Karena kemarin ada yang diberi penghargaan karena darahnya hijau terus padahal tidak pernah dilakukan tes.”
“Integritas yang semacam ini bahaya, orang yang berkeliaran itu bahaya.”
Saat ini, Ganjar berusaha mendorong Puskesmas untuk bekerja sama dalam pencegahan dan penanganan kasus COVID-19 di klaster keluarga dan klaster komunitas. Pasokan sumber daya juga ditambahkan di berbagai Puskesmas agar pelayanan tambah maksimal.
Advertisement