Kupas Tuntas Manfaat Terbaik Buah Naga

Liputan6.com, Jakarta Melihat bentuknya yang seperti artichoke, dengan sisik kuning, buah naga adalah salah satu buah tropis yang memiliki rasa manis dan tekstur renyah. Buah naga juga biasa disebut buah kaktus atau buah pir stroberi karena rasanya yang mirip seperti buah kiwi dan bisa dimakan dengan cara yang sama, seperti dikatakan Joan Salge Blake, seorang profesor klinis di Universitas Boston.

Simak Video Berikut Ini:

Blake menjelaskan, buah naga mengandung antioksidan seperti beta-keroten dan likopen. Beta-karoten dapat diubah menjadi vitamin A saat dicerna, kandungan tersebut bagus untuk kesehatan kulit, sistem kekebalan tubuh, dan bahkan untuk penglihatan. Antioksidan dapat membantu menangkal penyakit kronis, seperti masalah kardiovaskular, kanker, dan katarak.

“Satu buah naga mengandung sekitar 60 kalori dan merupakan sumber magnesium dan vitamin C yang baik” kata Roxana Ehsani, seorang ahli gizi terdaftar dan juru bicara Media Nasional untuk Akademi Nutrisi dan Diet, seperti Dilansir dari Prevention.

Ehsani menjelaskan, seorang kliennya merasa bosan dan ia merasa makan hal yang sama setiap hari. Roxana mengarahkan mereka untuk mencoba mengonsumsi buah tropis.

"Ini solusi yang bagus untuk siapa saja yang ingin hidup sehat, dan bahkan bijinya pun sehat. Mereka menambahkan dosis asam lemak omega-3 dan omega-9 yang dapat menyehatkan jantung," jelas Ehsani.

Juru bicara Media Nasional untuk Akademi Nutrisi dan Diet tersebut memberikan beberapa manfaat buah naga bagi kesehatan tubuh.

Salge Blake menjelaskan, sepotong buah naga dapat mengandung hingga 7g serat, dan asupan setiap harinya direkomendasikan 25-30g.

“Jadi jika seseorang baru-baru ini menderita sembelit, iris dan nikmati sendiri manfaat buat naga\, atau tambahkan ke salad atau smoothie” kata Ehsani.

Sebuah studi tahun 2018 yang diterbitkan dalam World Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences menjelaskan bahwa buah naga mengandung asam lemak omega-3 dan omega-9 yang menyehatkan jantung.

"Omega-3 dianggap memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung, nyeri sendi, dan depresi," ucap Keri Gans, seorang konsultan nutrisi yang berbasis di New York dan penulis The Small Change Diet.

Mengingat bahwa buah naga memiliki lebih banyak magnesium daripada kebanyakan buah lainnya, kandungan magnesium dalam buah naga sekitar 18% dari asupan harian yang direkomendasikan. Karena itu, buah naga dapat mendukung kesehatan tulang. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of International Medical Research, buah naga sangat bagus terutama pada wanita pascamenopause.

Zar besi adalah salah satu kekurangan nutrisi paling umum di dunia, dan hal ini juga lebih sering terjadi pada wanita. Hampir setiap orang mendapatkan sebagian besar asupan zat besi harian kita melalui daging, ikan, dan kacang-kacangan.

Tetapi buah naga adalah salah satu dari sedikit buah yang mengandung zat besi tinggi yaitu sebesar 8%. Penting untuk memproduksi hemoglobin, yang dapat membantu sel darah merah dalam memindahkan oksigen ke seluruh jaringan tubuh.

Menurut seorang asisten profesor klinis dermatologi di Icahn Scool of Medicine di Mount Sinai di New York City, Gary Goldenberg, kekurangan zat besi juga bisa menyebabkan rambut rontok. Perlu diketahui gejala dari anemia atrau defisiensi zat besi lainnya adalah kelelahan ekstrim, kulit pucat, kesulitan berkonsentrasi, sakit kepala, dan tangan dan kaki dingin.

Ia menambahkan, mengonsumsi lebih banyak zat besi ke dalam makanan dapat merangsang pertumbuhan rambut dan sekaligus mendukung kesehatan kulit dan kuku.

Ehsani menjelaskan, ketika seseorang mengalami gejala awal flu atu pilek, semua orang akan beralih ke vitamin C, seperti buah jeruk.

“Sekarang, pertimbangkan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan buah naga, yang juga kaya vitamin C” kata Ehsani.

Beth Warren, selaku pendiri Beth Warren Nutrition dan penulis Secrets of a Kosher Gadis, menjelaskan, buah-buahan dan sayuran dapat membantu merileksasi tubuh dengan antioksidan yang dibutuhkan untuk melawan stres oksidatif, termasuk tertular penyakit.

(Deskhila Wijaya)