3M Jangan Kendur, COVID-19 Masih Ada di Indonesia

Mencegah penularan COVID-19 bisa dilakukan dengan 3M (mencuci tangan, menjaga jarak, dan memakai masker)

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 16 Nov 2020, 16:31 WIB
Diterbitkan 16 Nov 2020, 16:31 WIB
FOTO: Antisipasi Penyebaran COVID-19, RSUI Gelar Swab Test Massal
Petugas medis melakukan screening terhadap warga yang mengikuti swab test massal di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), Depok, Jawa Barat, Selasa (2/6/2020). RSUI menggelar program pekan swab test massal mulai tanggal 2-19 Juni 2020. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Dekan Fakultas Kedokteran Indonesia Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (FKUI - RSCM), Prof Dr dr Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH MMB mengingatkan kembali pentingnya 3M guna memutus rantai penyebaran COVID-19.

"Prinsipnya, kalau kita konsisten 3M (mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak) angka kasus COVID-19 di Indonesia turun," kata Ari saat berbincang dengan Health Liputan6.com melalui sambungan telepon pada Senin, 16 November 2020.

Namun, lanjut Ari, kenyataannya penularan COVID-19 masih terjadi. Terlihat dari angka penambahan kasus baru yang masih ada terus.

"Artinya, kita belum optimal dalam menjalankan 3M," ujarnya.

 

Simak Video Berikut Ini


Terjadi Eskalasi Kasus COVID-19 Selama Dua Minggu Terakhir

FOTO: Antisipasi Penyebaran COVID-19, RSUI Gelar Swab Test Massal
Petugas medis melakukan screening terhadap warga yang mengikuti swab test massal di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), Depok, Jawa Barat, Selasa (2/6/2020). Swab test massal untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19 ini dapat memeriksa 180 orang per hari. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Ari juga mengingatkan bahwa dalam dua minggu terakhir terjadi eskalasi dari jumlah kasus COVID-19 di Indonesia.

Ari, mengatakan, kasus baru COVID-19 secara nasional berkisar 5.000 kasus dan untuk DKI Jakarta sendiri sekitar 1.250 kasus.

"Kemarin juga disampaikan oleh BNPB kalau kapasitas Wisma Atlet juga meningkat. Ruang isolasi juga sudah terpakai 60 persen. Jadi, memang dalam dua minggu ini terjadi eskalasi," katanya.

Lebih lanjut Ari mengatakan bahwa masyarakat harus ingat pula kalau DKI Jakarta masih berstatus PSBB walaupun transisi.

Jangan lupa untuk saling mengingatkan di situasi seperti ini.

"Angka positivity rate-nya juga naik. Sekarang (naik) 8,5 persen. Walaupun sempat turun," katanya.

"Jadi, prinsipnya, di dalam kondisi seperti ini, semua orang harus menahan diri," Ari menekankan.


Infografis COVID-19

Infografis Menurun, Kasus Aktif Covid-19 di Indonesia. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Menurun, Kasus Aktif Covid-19 di Indonesia. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya