Jokowi Tegaskan Sosialisasi Membangun Ketahanan Keluarga Itu Penting

Jokowi menegaskan sosialisasi membangun ketahanan keluarga itu penting.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 28 Jan 2021, 12:35 WIB
Diterbitkan 28 Jan 2021, 12:35 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Sambutan Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara virtual pada Minggu, 27 Desember 2020, perayaan Natal Nasional tahun 2020 mengajak seluruh pihak untuk tidak cepat kehilangan harapan. (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menegaskan sosialisasi membangun ketahanan keluarga itu penting. Hal ini sebagai upaya membangun keluarga yang paham persoalan kesehatan, pendidikan hingga penanganan gizi.

Pernyataan Jokowi tersebut khususnya ditujukan kepada para kader penyuluh KB dan sub penyuluh KB di seluruh Indonesia. Bahwa sosialisasi bukan hanya soal edukasi jumlah anak dan jarak kelahiran, melainkan bagaimana membangun ketahanan keluarga.

"Sosialisasi yang disampaikan (penyuluh KB dan sub penyuluh KB) bukan hanya perihal jumlah anak dan jarak antar kelahiran. Yang sangat penting disosialisasikan juga membangun ketahanan keluarga," tegas Jokowi saat membuka Rapat Koordinasi Nasional Kemitraan Program Bangga Kencana di Istana Kepresidenan Jakarta pada Kamis, 28 Januari 2021.

"Membangun ketahanan keluarga secara utuh dalam berbagai bidang, baik kesehatan, ekonomi, pendidikan anak, dan ke bagian inti keluarga. Mulai penanganan gizi, kualitas sanitasi lingkungan juga terjaganya sumber-sumber pendapatan."

Pembangunan ketahanan keluarga dalam berbagai bidang ini, lanjut Jokowi, adalah pilar kesejahteraan dan ketahanan keluarga setiap warga Indonesia.

Simak Video Menarik Berikut Ini:


Generasi Muda dan Keluarga Berkualitas

Keluarga/pixabay mario0107
Keluarga/pixabay mario0107

Menilik soal keluarga, Jokowi juga mengatakan, penduduk indonesia saat ini didominasi oleh generasi muda. Dalam hal ini, generasi muda yang baru berkeluarga maupun yang akan berkeluarga.

"Banyak keluarga-keluarga muda adalah mayoritas warga Indonesia sekarang ini dan ke depan, ya tahun 2025, 2030, 2035. Ini akan menjadi puncak bonus demografi," ujar Jokowi.

"Merekalah yang nanti mendominasi puncak bonus demografi adalah keluarga-keluarga muda, keluarga-keluarga yang produktif. Kita harus menyiapkan generasi muda, sehingga pada saat generasi Indonesia Emas, yang muncul adalah keluarga sehat, produktif, dan yang memiliki kualitas."

Oleh karena itu, Jokowi meminta para penyuluh KB dan sub penyuluh KB menyampaikan informasi dan sosialisasi membangun keluarga kepada generasi muda sekarang. Kuncinya, dengan pendekatan kekinian, yang mana sekarang serba digital.


Infografis 7 Tips Cegah Klaster Keluarga Covid-19

Infografis 7 Tips Cegah Klaster Keluarga Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis 7 Tips Cegah Klaster Keluarga Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya