Paula Verhoeven Ungkap Kelelahan di Tengah Proses Perceraian dengan Baim Wong

Paula Verhoeven mengungkapkan kelelahan mental dan fisik akibat proses perceraian yang penuh tekanan dengan Baim Wong.

oleh Aditia Saputra Diperbarui 25 Apr 2025, 20:00 WIB
Diterbitkan 25 Apr 2025, 20:00 WIB
Paula Verhoeven
Paula Verhoeven (Foto: Liputan6/M. Altaf Jauhar)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Paula Verhoeven, mantan model dan istri dari Baim Wong, baru-baru ini mengungkapkan betapa lelahnya ia menghadapi proses perceraian yang penuh tekanan. Dalam beberapa wawancara, ia menyatakan bahwa situasi ini tidak hanya menguras tenaga fisiknya, tetapi juga mentalnya. "Saya merasa terus disudutkan dan dihadapkan pada berbagai rumor yang menyakitkan," ungkapnya. Kelelahan yang dirasakannya semakin mendalam, terutama dengan berbagai isu kesehatan yang tidak benar yang beredar di masyarakat.

Di tengah semua ini, Paula merasa kewalahan dalam membela diri dari tudingan-tudingan yang terus menghujaninya. Meskipun dalam keadaan lelah, ia tetap berjuang demi anak-anaknya dan harga dirinya. Ia bahkan mengambil langkah berani dengan mengajukan aduan ke Badan Pengawasan Mahkamah Agung (Bawas MA) untuk menuntut keadilan dalam proses perceraian yang sedang berlangsung.

Perjuangan Paula untuk tetap hadir dalam kehidupan anak-anaknya menjadi salah satu fokus utama dalam situasi sulit ini. Ia mengalami kesulitan untuk bertemu dengan anak-anaknya, bahkan hanya untuk waktu singkat. Hal ini menambah beban emosional yang ia rasakan, tetapi ia tetap berusaha keras untuk menunjukkan bahwa ia adalah seorang ibu yang peduli.

Kelelahan Mental dan Fisik yang Dihadapi Paula

Paula Verhoeven mengakui bahwa kelelahan yang ia rasakan tidak hanya bersifat fisik, tetapi juga mental. Dalam beberapa kesempatan, ia menyatakan bahwa ia merasa tertekan oleh situasi yang terus menerus menimpanya. Kuasa hukumnya, Siti Aminah Tardi, menambahkan bahwa kliennya sudah sangat lelah menghadapi situasi yang menekannya. "Paula merasa tidak tahu lagi bagaimana harus membela diri," ungkap Siti.

Berbagai rumor dan isu yang beredar di masyarakat semakin memperburuk keadaan. Paula merasa bahwa ia terus-menerus harus menjelaskan diri dan membela citranya di hadapan publik. Hal ini membuatnya merasa tertekan dan kewalahan, sehingga berpengaruh pada kesehatannya. "Saya ingin orang-orang mengerti bahwa saya bukan hanya sekadar berita di media, tetapi seorang ibu yang berjuang untuk anak-anak saya," tambahnya.

Dengan segala tekanan yang dihadapinya, Paula berusaha untuk tetap tegar. Meskipun ia merasa lelah, ia tetap berusaha untuk fokus pada anak-anaknya dan berusaha memberikan yang terbaik meskipun dalam keadaan sulit. Kelelahan ini menjadi pengingat bagi banyak orang tentang pentingnya dukungan dalam menghadapi situasi yang sulit.

Perjuangan untuk Mempertahankan Hubungan dengan Anak-anak

Salah satu aspek yang paling menyakitkan bagi Paula adalah kesulitan untuk bertemu dengan anak-anaknya. Ia merasa terpisah dari mereka dan hanya bisa bertemu dalam waktu-waktu yang sangat terbatas. Hal ini menambah beban emosional yang sudah berat bagi dirinya. "Saya ingin selalu ada untuk anak-anak saya, meskipun hanya sebentar," ungkap Paula dengan penuh haru.

Paula berusaha keras untuk memastikan bahwa anak-anaknya tetap merasakan kehadirannya meskipun secara fisik ia tidak selalu bisa berada di samping mereka. Ia berusaha untuk tetap terlibat dalam kehidupan mereka dengan cara-cara yang mungkin, meskipun situasi yang dihadapinya sangat sulit. Ini adalah bentuk cinta dan komitmen yang ia miliki sebagai seorang ibu.

Meskipun ada banyak rintangan, Paula tetap berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi anak-anaknya. Ia berharap agar situasi ini segera membaik dan ia bisa kembali memiliki waktu yang lebih banyak bersama mereka. Perjuangannya ini menunjukkan betapa besar cinta seorang ibu terhadap anak-anaknya, meskipun dalam keadaan yang penuh tantangan.

Langkah Hukum yang Ditempuh Paula Verhoeven

Dalam upaya untuk mendapatkan keadilan, Paula Verhoeven mengambil langkah hukum dengan mengajukan aduan ke Badan Pengawasan Mahkamah Agung (Bawas MA). Langkah ini diambil sebagai bentuk ketidakpuasan terhadap proses perceraian yang dijalaninya. Ia merasa bahwa situasi yang dihadapinya tidak adil dan berusaha untuk memperjuangkan hak-haknya.

Kuasa hukumnya, Siti Aminah Tardi, menjelaskan bahwa langkah ini diambil setelah mempertimbangkan berbagai faktor. "Paula merasa bahwa proses yang sedang berlangsung tidak mencerminkan keadilan yang seharusnya diterima," jelas Siti. Dengan langkah ini, Paula berharap dapat mengubah arah proses perceraian yang tengah berlangsung.

Proses hukum ini tentu saja tidak mudah dan menambah beban di tengah kelelahan yang sudah dirasakannya. Namun, Paula tetap bertekad untuk berjuang demi hak-haknya dan anak-anaknya. Ia ingin memastikan bahwa keputusan yang diambil akan memberikan dampak positif bagi kehidupan mereka ke depan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya