COVAX Ungkap Korea Utara akan Dapat Hampir 2 Juta Vaksin COVID-19 AstraZeneca

Korea Utara akan mendapatkan vaksin COVID-19 AstraZeneca-Oxford yang diproduksi Serum Institute of India

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 05 Feb 2021, 18:00 WIB
Diterbitkan 05 Feb 2021, 18:00 WIB
Ilustrasi Korea Utara (AFP)
Ilustrasi Korea Utara (AFP)

Liputan6.com, Jakarta Korea Utara diperkirakan akan menerima hampir dua juta dosis vaksin COVID-19 usai mengajukan permintaan ke COVAX, lembaga dunia yang mengepalai program berbagi vaksin.

Menurut laporan distribusi sementara dari COVAX hingga 3 Februari 2021, fasilitas tersebut akan mendistribusikan 1,99 juta dosis vaksin corona AstraZeneca-Oxford ke Korea Utara.

Mengutip Sky News pada Jumat (5/2/2021), secara rinci akan ada 1.992.000 dosis vaksin COVID-19 bagi Korea Utara pada pertengahan pertama tahun 2021. Suplai ini akan datang dari 240 juta dosis vaksin Corona yang diproduksi Serum Institute di India.

Dilaporkan Channel News Asia, ini merupakan konfirmasi resmi pertama Korea Utara terhadap bantuan internasional. Selama ini, infrastruktur medis di negara itu dinilai tidak memadai untuk penanganan wabah berskala besar.

Pimpinan Korea Utara Kim Jong-Un mengklaim bahwa mereka tidak memiliki kasus COVID-19. Hal ini ia tekankan lagi dalam parade militer di bulan Oktober tahun lalu.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini

Klaim Tak Ada Kasus Corona

Waspada Virus Corona COVID-19 di Korea Utara
Petugas menyemprotkan cairan hand sanitizer kepada mahasiswa sebagai upaya mencegah penyebaran pandemi Covid-19 di Universitas Kedokteran Pyongyang, Rabu (22/4/2020). Korea Utara memberlakukan pembatasan ketat guna mengantisipasi penyebaran virus corona di negara tersebut. (KIM Won Jin/AFP)

Terkait upaya melindungi negara dari wabah virus Corona, Pyongyang telah menutup perbatasan Korea Utara di akhir Januari 2020. Hal ini membuat mereka menjadi negara pertama di dunia yang melakukan upaya tersebut.

Para pakar mengatakan, kemungkinan tidak mungkin tak ada kasus COVID-19 di Korea Utara, mengingat virus SARS-CoV-2 pertama kali muncul di negara tetangga mereka China, yang juga mitra utama terkait perdagangan dan bantuan.

Pyongyang bahkan sempat mengecam Menteri Luar Negeri Korea Selatan yang Desember lalu meragukan klaim Kim Jong-un terkait nihilnya kasus virus Corona. Mereka bahkan memperingatkan konsekuensi atas komentar tersebut yang dinilai kurang ajar.

Menurut agensi mata-mata Korea Selatan di bulan November, Kim-Jong-un dilaporkan telah mengeksekusi mati dua orang, melarang penangkapan ikan di laut, serta melakukan lockdown Pyongyang, sebagai upaya mencegah COVID-19 dan dampak ekonomi dari itu.

Dikutip dari South China Morning Post, analis Korea Utara dari Amerika Serikat Harry Kazianis menyebut bahwa menurut intelijen Jepang, Kim Jong-un, keluarganya, serta beberapa pejabat senior setempat telah mendapatkan vaksin COVID-19 dari China. Namun tidak diketahui vaksin mana yang diberikan kepada mereka.

Infografis Negara Pertama Suntik Vaksin Covid-19, Inggris atau China?

Infografis Negara Pertama Suntik Vaksin Covid-19, Inggris atau China? (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Negara Pertama Suntik Vaksin Covid-19, Inggris atau China? (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya