Alasan Nakes Lansia Perlu Disuntik Vaksin COVID-19

Suntikan vaksin COVID-19 akan diberikan pada 11.600 nakes lansia di seluruh Indonesia.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 08 Feb 2021, 16:28 WIB
Diterbitkan 08 Feb 2021, 12:00 WIB
Distribusi Vaksin Corona Sinovac di Puskesmas Cilincing
Petugas kesehatan menunjukkan vaksin Covid-19 buatan Sinovac Biotech Ltd. di Puskesmas Cilincing, Jakarta, Rabu (13/1/2021). Pemprov DKI akan menggelar vaksinasi di 453 fasilitas kesehatan DKI Jakarta dengan jumlah dosis vaksin yang sudah diterima sebanyak 39.200 vaksin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Hari ini, Senin, 8 Februari 2021, para tenaga kesehatan (nakes) lansia mulai diberi suntikan pertama vaksin COVID-19. Mengutip akun Instagram resmi Kementerian Kesehatan RI, para nakes berusia di atas 60 tahun divaksinasi pada pukul 09.00 WIB.

Alasan nakes lansia menjadi target vaksinasi COVID-19 setelah nakes usia 18-59 karena adanya risiko ganda bagi para nakes tersebut.

"Penting bagi pemerintah untuk memprioritaskan tenaga kesehatan berusia lanjut, karena adanya risiko ganda, yaitu profesi mereka yang rawan terpapar COVID-19, selain itu usia mereka yang rentan," demikian bunyi sebagian keterangan dalam unggahan terbaru Instagram Kemenkes.

Vaksinasi akan diberikan pada 11.600 nakes lansia di seluruh Indonesia. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah secara resmi menerbitkan izin guna vaksin CoronaVac dari Sinovac untuk kelompok usia lanjut di atas 60 tahun.

Dengan diberikannya vaksin COVID-19 pada nakes lansia, diharapkan langkah tersebut dapat melindungi dan memberikan keamanan bagi seluruh nakes di Tanah Air tanpa terkecuali.

Selain itu, Pemerintah secara paralel juga akan melakukan vaksinasi pada lansia kategori non-nakes. Tindakan tersebut diambil dengan mempertimbangkan, 10 persen populasi di Indonesia berada dalam kelompok usia lanjut dan 50 persen lebih kematian akibat COVID-19 terjadi pada kelompok lansia.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak Juga Video Berikut Ini

Teknis Vaksinasi COVID-19 pada Lansia

Vaksinasi COVID-91 bagi lansia secara teknis sama dengan vaksinasi yang saat ini telah berjalan. Dosis yang diberikan tetap sama, yaitu dua dosis dengan selang waktu 28 hari. Hanya saja, proses skrining kesehatan pada lansia akan dilakukan lebih detail.

Saat skrining vaksinasi, lansia diminta untuk memberi tahu detail kondisi kesehatannya seperti yang dimuat dalam informasi produk untuk peserta vaksinasi pada laman Pusat Informasi Obat Nasional (Pionas) BPOM; antara lain jika lansia mengalami hal berikut:

  • mengalami kesulitan untuk naik 10 anak tangga
  • penurunan aktivitas fisik (sering merasa kelelahan)
  • memiliki 4 dari 11 penyakit (Hipertensi, diabets, kanker (selain kanker kulitkecil), penyakit paru kronis, serangan jantung, gagal jantung kongestif, nyeridada, asma nyeri sendi, stroke dan penyakit ginjal)
  • mengalami kesulitan berjalan kira-kira 100 sampai 200 meter.
  • Penurunan berat badan yang bermakna dalam setahun.

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, selama lansia yang akan disuntik vaksin dalam keadaan sehat, tak ada pendampingan khusus dalam pelaksanaan vaksinasi COVID-91.

"Selama lansia yang bersangkutan masih sehat, tidak perlu ada pendampingan khusus. Kalau tidak bisa jalan, ya perlu ada yang bawakan tongkat atau kursi rodanya," kata Budi saat temu media pada Minggu, 7 Februari 2021.

 

 

 

Infografis

Infografis 7 Tahap Daftar Vaksinasi Covid-19 via Ponsel untuk Tenaga Kesehatan. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 7 Tahap Daftar Vaksinasi Covid-19 via Ponsel untuk Tenaga Kesehatan. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya